Bom  medan seakan kita harus memgetahui dan terpaksa akui teroris sebuah jaringan tertentu masih eksis di negeri ini untuk memaksakan ideologi, balas dendam dan ego kepentingan mereka, sasaran mereka jelas pihak aparat keamanan kepolisian!
Sungguh wacana pelibatan TNI seharusnya segera dilaksanakan untuk mengantisipasi keadaan yang ada tanpa menafikan peran masyarakat dan kontrol sosial yang rentan karena sebuah perubahan pola pikir dan tindak serta perubahan nilai sosial yang sedang berubah.
ujian awal
Prabowo Sebagai pemimpin partai terbesar dan pernah sebagai komandan kopasus seakan jabatan Menhan sekarang sebenarnya sudah tak gentar dengan terorisme ini dan tahu keinginan mereka.
Bom medan semoga menjadi cambuk sang mentor untuk mengeluarkan kapasitas kemampuannya mereduksi jalan "sesat" teroris ini.
soft kill
Pendekatan yang dulu yang selalu basmi, tangkap dan tembak bunuh seharusnya diubah, bisa jadi wacana pembebasan  sang pentolan aksi teror AB yang tertunda segera dibebaskan demi" pendekatan beda" bagi mereka!
Usul saya dekati mereka dengan "softkill" artinya dekati mengapa mereka keras secara sosial, ekonomi, serta budaya mereka, karena kekerasan lawan kekerasan hasilnya tetap buruk.
Hidupkan lagi kontrol sosial sesuai wilayah masyarakat kita ronda, arisan, guyub rukun, kesenian dan lewat budaya adalah unsur terbaik buat eliminir gerak  teroris ini.
Ingat dekati mereka tanpa kekerasan dan ideologi yang luwes serta kita mau mengerti apa keperluan mereka untuk sekali lagi "gempur drama" teror ini sampai akarnya.
Sebab akar terorisme di sini adalah ekonomi, kekuasaan dan ideologi, inilah yang harus kita tahu, dendam, dan tidak ada kepercayaan terhadap ideologi pancasila adalah nyata! dan mereka punya Isme yang mau di paksakan inilah kelemahan nyata mereka dan gerakan bawah tanah(radikalisme) inilah "jalan perjuangan" keblinger mereka!
Sekali pendekatan soft kill juga diperlukan tanpa senjata dan melalui kehidupan sosial mereka sangat diperlukan sekali!