Mohon tunggu...
muhammad alfinnavis
muhammad alfinnavis Mohon Tunggu... seorang mahasiswa

saya adalah mahasiswa aktif di salah satu unviersitas swasta, selain belajar saya juga memiliki ikatan kerja paruh waktu pada bendahara nya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Warga Kebayoran Lama Krisis Air Bersih : Dari Air Sumur Selokan Hinga Solusi Darurat

5 Juli 2025   20:32 Diperbarui: 5 Juli 2025   20:32 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
*sumber foto dari internet

Kebayoran Lama, Jakarta Selatan --- Sejak akhir Juni 2025, ratusan warga Kecamatan Kebayoran Lama mengalami gangguan pasokan air PDAM Tirta Jaya akibat pipa bocor dan distribusi yang bermasalah. Warga sehari-hari harus mengambil air dari selokan atau menadah air hujan untuk mandi dan memasak, karena pipa utama di Jalan Ciledug Raya rusak dan belum diperbaiki, padahal kebutuhan air bersih terus meningkat di musim kemarau ini.

Krisis ini terjadi setelah kerusakan pipa terjadi pada 22 Juni 2025, yang menyebabkan lebih dari 500 keluarga kehilangan akses air bersih. Warga semula mengira gangguan hanya sementara, namun dua minggu berlalu tanpa solusi. Karena distribusi PDAM terganggu dan sumur warga mulai mengering, mereka harus menggunakan air got atau mengambil dari sumur yang kemungkinan tercemar. Situasi diperparah oleh cuaca kemarau panjang dan lemahnya respons dini pihak berwenang, sehingga memicu protes warga dan kekhawatiran akan dampak kesehatan.

Merespons situasi darurat tersebut, Pemerintah Kota Jakarta Selatan bersama BPBD dan PDAM Tirta Jaya mengerahkan dua truk tangki air setiap hari sejak 2 Juli 2025 untuk memenuhi kebutuhan mendesak warga. PDAM juga menyelesaikan perbaikan pipa di 4 Juli 2025, dan pasokan air perlahan kembali normal. Untuk mencegah kejadian serupa, pemerintah berencana membangun penampungan air darurat dan meningkatkan sistem distribusi di kawasan rawan gangguan.

Krisis ini menegaskan pentingnya pembaruan infrastruktur air serta kesiapan sistem distribusi menghadapi faktor-faktor eksternal seperti musim kemarau hingga kerusakan teknis. Meski solusi jangka pendek telah diterapkan, perbaikan jangka panjang dan sistem pemantauan harus segera diakselerasi agar warga tidak kembali menghadapi krisis serupa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun