Mohon tunggu...
Kang Mizan
Kang Mizan Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan R.I. email: kangmizan53@gmail.com

Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan R.I.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Momen "Sendu" Praveen/Melati di Birmingham Stadion Inggris

15 Maret 2020   05:05 Diperbarui: 15 Maret 2020   12:55 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Praveen dan Melati, diluar arena dan bukan di Birmingham, Inggris

Siaran TvRI sore hingga jam 22.30 WIB

Ajang Yonex All England Open 2020 memang dahsyat. Laga-laga yang seru dan memukau tersaji hanya pada saluran TvRI mulai sekitar jam 5.25 Sabtu sore dengan laga pertama antara wakil Malaysia Lee Z.J dengan wakil Denmark Viktor Axelsen. Partai yang sangat menarik ini dimenangkan oleh Axelsen melalui pertandingan rubber set yang sangat alot: 17 - 21; 21 - 13, dan 21 - 19. 

Seandainya poin Lee tidak dianulir pada posisi 19 - 19 sehingga Lee dapat mencapai poin 20 terlebih dahulu, kemungkinan besar Lee akan memenangkan pertandingan semi final ini. Namun, wasit menyatakan bahwa raket wakil dari negara jiran ini menyentuh bibir net dan yang mendapat poin 20 bukan Lee tetapi Axelsen.

Partai kedua yang merupakan laga ganda putri juga berlangsung sengit dan seru. Walaupun demikian, wakil Tiongkok Du Yue/Li Yin Hui  berhasil menekuk pasangan Korea Selatan Lee S. H./Shin S. C. langsung dua set.

Penulis tidak sempat menyaksikan Tv live untuk partai-partai semi final yang lain Sabtu sore kemarin. Dari meja komputer, penulis mendengar keseruan dan ketegangan pertandingan-pertandingan itu dari laporan pandangan mata langsung TvRI di stadion Birmingham, Inggris.

Penulis baru sempat kembali menyaksikan siaran live TvRI ketika partai semi final terakhir baru akan dimulai sekitar jam 10.00 Sabtu Malam. Ini merupakan pertandingan tunggal putri antara wakil Tiongkok dengan wakil Jepang. Pertandingan yang seru ini dimenangkan oleh wakil Tiongkok Chen Y.F dengan dua set langsung.

Walaupun demikian, perlu kita catat perjuangan gigih wakil Jepang Nozomi Okuhara yang terpaksa takluk dengan Chen Yu Fei tersebut. Selain itu, hal menarik lain dari Okuhara adalah semangat pantang menyerah dan jiwa sportifitas. Dia hanya terlihat sedikit kecewa setelah Chen berhasil mencapai angka 21 dan sekaligus memenangkan pertandingan ini. 

Kemudian, dengan senyum manis yang lepas Okuhara melambaikan raketnya dan disambut dengan tepuk tangan yang riuh dari para penonton di tribun.

Tertidur dan Terbangun 

Penulis merasakan kantuk yang sangat berat usai pertandingan Chen dan Okuhara ini. Laga-laga partai semi final berikutnya baru akan dimulai sekitar satu setengah jam lagi yaitu sekitar jam 00.00 Minggu dini hari, 15 Maret.

Penulis putuskan untuk berbaring dan tidur tetapi Tv tetap on dengan harapan keseruan suara komentator akan membangun penulis tepat tengah malam itu. Betul penulis terbangun pada laga partai pertama tetapi tertidur lagi. Terbangun pada laga partai kedua tetapi tertidur lagi dan terbangun kembali setelah Praveen/Melati memenangkan set pertama lawan Marcus/Lauren.

Kegigihan Markus/Lauren 

Pada set kedua sebetulnya Praveen/Melati sudah jauh meninggalkan Markus/Lauren dan itu rasanya sudah pada angka 16 - 10. Posisi Praveen tambah membaik dan penulis kira Praveen/Melati akan menyudahi laga ini dua set langsung.

Namun, kegigihan dan kekompakan serta semangat pantang menyerah Markus/Lauren membuat mereka berhasil menyusul ketinggalan pada posisi 16 -19. Hampir selesai set ini ketika Praveen/Melati berhasil mencapai angka 20 terlebih dahulu. 

Lagi-lagi semangat dan kekompakan Markus/Lauren berhasil memaksa permainan deuce pada skor 20 - 20 dan mereka memenangkan set go and die ini.

Set Ketiga Memang untuk Praveen/Melati

Kantuk penulis sudah hilang sama sekali walaupun jam 2.30 dini hari Minggu, 15 Maret. Praveen/Melati melaju cepat pada set ketiga dan dalam waktu kuang dari 15 menit sudah meninggalkan Markus dengan skor 16 - 8. Dengan selisih 8 poin ini hampir pasti, jika tidak ada keajaiban bagi Markus/Lauren, Praveen/Melati akan memenangkan set ketiga ini.

Praveen/Melati sempat sedikit tegang ketika mereka sudah mencapai angka 18. Terasa semangat Markus/Lauren bangkit kembali dan berhasil menambah poin demi poin.

Namun, set ini memang milik Praveen dan Melati. Segera skor mereka naik menjadi 19 tertahan sebentar kemudian melaju ke 20 juga tertahan sebentar ketika Markus/Lauren berhasil menambah dua poin, namun go mereka menyudahi set ini dengan angka 21 - 11.

Penampilan Simpatik dan Sportif Markus/Lauren

Pasangan wakil tuan rumah ini memperlihatkan tingkah laku yang simpatik selama pertandingan. Pada akhir pertandingan mereka hanya terlihat kecewa sebentar, atau mampu mengendalikan kekecewaan, dan dengan tersenyum lebar dan lepas, sama seperti Okuhara, melambaikan kedua tangan dan raket ke arah penonton dan disambut dengan tepuk tangan yang sangat antusias dan riuh.

Momen "Sendu"

Ada momen yang "sendu" dan mungkin paling sendu dan mesra diantara momen-momen mesra dalam ajang Yonex Badminton All England Open 2020 ini. Pada salah satu play di set kedua yang sedang berjalan, tiba-tiba Praveen mengalami masalah dengan raketnya. Melati dengan sigap memberikan raketnya dan dia keluar mengambil raket cadangan. 

Kejadian "mesra dan sendu"  ini terjadi ketika Praveen/Melati berada pada posisi memimpin 16 -11.  

Komentator TVRI berteriak wow raket Praveen putus. Lebih seru lagi play ini dimenangkan oleh Praveen/Melati dan mereka melaju ke poin 19 lebih dulu. Tinggal dua angka lagi tapi hadeuh kemudian mereka disalib oleh Markus/Laureen. 

Laga Final Ganda Campuran

Di partai final ganda campuran besok Minggu, 15 Maret, Praveen/Melati akan berhadapan dengan pasangan Thailand, Dechapol Duavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai. Biasanya siaran TvRI live ini dimulai sekitar 5.00 sore. Sebentar lagi bisa kita ketahui.

Mari berdo'a untuk kemenangan dua sosok dengan postur tubuh yang kokoh sehat serta air muka yang simpatik dan optimis, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. Penampilan mereka dini hari tadi, 15 Maret, demikian mempesona.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun