Muhyiddin Yassin mirip-mirip dengan Jokowi merangkul barisan opsi dalam kabinet barunya. Barisan tersebut adalah  Koalisi Barisan Nasional UMNO, Partai Persatuan Tionghoa Malaysia (MCA) dan Kongres India Malaysia (MIC), serta Partai Islam se-Malaysia (PAS). Dengan demikian, partai koalisi pendukung Kabinet Muhiddin adalah merupakan gabungan partai pendukung Mahathir dan Anwar yang terdiri dari Parti Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu), UMNO, Parti Islam Se-Malaysia (PAS), Gabungan Parti Sarawak (GPS), serta Parti Warisan Sabah (Warisan).
Malaysia Krisis Regenerasi PemimpinÂ
Muhyiddin memang politisi senior Malaysia. Namun, catatan yang ada memperlihatkan bahwa Tan Sri ini bukan sosok yang cukup visioner dan selain itu banyak sekali mengangkat isu kontroversial seperti Melayu First tersebut. Beliau ini jika di Indonesia mungkin sebanding dengan Fahry Hamzah (mantan Anggota DPR Fraksi PKS) atau Rizal Ramli (mantan Menteri Kabinet RI; dengan beberapa jabatan di Kabinet SBY dan Kabinet Jokowi jilid 1).
Muhyiddin kalau boleh kita katakan masih jauh dibawah kecemerlangan Mr. M. Terpilihnya sosok senior yang tidak begitu visioner mengindikasikan bahwa Malaysia mengalami krisis regenerasi pemimpin negeri federasi anggota Persemakmuran Inggris Raya ini. Hal ini dialami oleh Filipina pasca Fidel Ramos dan mungkin Indonesia pasca Jokowi.
Sedikit tentang Fidel Ramos. Menurut Wikipedia Fidel Valdez Ramos (lahir di Lingayen, Pangasinan, Filipina, 18 Maret 1928; umur 91 tahun) adalah Presiden Filipina ke-12. Masih menurut Wikipedia, Ia menggantikan Corazon Aquino dan mengakhiri jabatan kepresidenannya pada tahun 1998, saat digantikan oleh Joseph Estrada.Â