* Menghemat waktu.Â
Komunikasi dengan cara-cara lama seperti penggunaan telepon, fax dan surat-menyurat tentu memerlukan waktu yang lama. Maka dengan memanfaatkan internet, baik itu melalui teknik mengirim e-mail maupun teknik chatting, maka waktu dapat dihemat.Â
* Mengintegrasikan supply chain secara lebih mudah dan singkat.Â
Dengan memanfaatkan internet, maka sekompleks apapun mekanisme perdagangan (misalnya supply chain), dapat disederhanakan dengan mekanisme yang tersedia di internet.Â
* Menjadi ajang promosi yang 'mendunia' dengan biaya yang lebih murah.Â
Dengan memanfaatkan internet, maka perusahaan tersebut menampakkan market exposure yang dapat diketahui oleh masyarakat dunia. Sehingga dengan begitu perusahaan dapat merencanakan strategi bisnis untuk meningkatkan market exposure.
Ada tiga faktor dalam mekanisme penggunaan e-Agribusiness ini, yaitu peran produsen, peran konsumen dan peran media. Peran Produsen, produsen menawarkan produknya melalaui internet. Tentu saja agar promosi penjualan ini dapat menarik minat konsumen, maka peran penampilan, peran kelengkapan informasi yang tersedia, peran kemudahan dan juga peran harga barang menjadi penting. Peran Konsumen, sebagai calon pembeli, konsumen berhak untuk memperoleh informasi yang lengkap, agar tidak kecewa dikemudian hari. Informasi ini dapat berupa harga, kualitas, cara pengiriman barang, berapa hari barang dikirim, cara pembayaran, dan sebagainya. Peran Media, penampilan informasi di media internet harus disusun dan ditampilkan sedemikian rupa agar menarik perhatian konsumen. Informasi yang ada di media bukan saja harus lengkap tetapi juga bisa menimbulkan keinginan calon konsumen untuk membeli. Disini peran ahli internet, ahli komputasi dan ahli teknologi informasi menjadi pentingÂ
Dalam banyak hal juga tersedia fasilitas 'e-shopping' atau belanja melalui internet. Dalam konteks ini, konsumen yang mau membeli barang, dapat memilih pembelanjaannya atau barangnya melalui cara yang disebut dengan 'Shopping Cart (SC)'. Dalam SC ini data barang-barang yang telah dipilih dan akan dibeli dapat disimpan. Berdasarkan data di SC inilah maka konsumen akan membayar. Dengan demikian teknik pembelian di e-Agribusiness ini mirip dengan kalau kita belanja di pasar swalayan (supermaket). Pembeli mengambil kereta dorong untuk tempat barang-barang yang akan dibeli. Kalau nantinya sudah dekat dengan tempat pembayaran atau pada saat pembayaran, kemudian pembeli tidak jadi membeli, maka barang dikeluarkan dari kereta dorong.
Itulah sebabnya mengapa e-Agribusiness menjadi salah satu fondasi dalam berbisnis, karena bisnis merupakan kegiatan yang harus beradaptasi dengan lingkungan, baik dengan lingkungan teknologi maupun dengan lingkungan sosial (perilaku konsumen yang berubah-ubah).Â
walaupun berkembang secara lambat tetapi pasti akan berkembang cepat pada masa mendatang, ditandai dengan banyaknya usaha bisnis komoditas pertanian yang sudah memiliki website, banyaknya promosi permintaan atau penjualan komoditas pertanian yang diiklankan di internet, dan banyaknya trasaksi jual-beli komoditas pertanian melalui internet.
Demikianlah artikel ini dibuat, Indonesia adalah negara yang punya potensi besar untuk bisa belajar dan berkembang terus sehingga menjadi budaya maju. Namun, kita sebagai masyarakat Indonesia lah yang dapat menciptakan hal tersebut, gunakan kreatifitas dan keberanian dalam mengemukakan ide untuk melahirkan Indonesia yang "baru", Indonesia yang maju, Indoenesia yang dapat menjadi sorot mata dunia.