Mohon tunggu...
Almer Taruna Arkananda
Almer Taruna Arkananda Mohon Tunggu... Mahasiswa Agribisnis IPB

Saya adalah Mahasiswa Agribisnis IPB

Selanjutnya

Tutup

Gadget

e-Agribusiness : Inovasi Teknologi Informasi 2045, Solusi Bisnis Sektor Pertanian

18 Mei 2020   00:27 Diperbarui: 18 Mei 2020   00:26 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak lama Indonesia dikenal sebagai Negara agraris. Dimana terdapat 5 indikator yang mendukung pernyataan tersebut, diantaranya :

a. Luas lahan pertanian di Indonesia yang relatif luas, yaitu sekitar 54,76 juta ha Yang berperan besar dalam mendukung pangan Indonesia. 

b. Sektor pertanian yang mampu menyerap banyak angkatan kerja, yaitu yaitu sekitar 42,3 juta atau 44,5% dari jumlah angkatan kerja di Indonesia. Karena itu sektor pertanian sering dipakai sebagai salah satu instrumen kebijakan pengurangan kemiskinan. 

c. Sektor pertanian yang mampu menyediakan pangan dan bahkan pernah berswasembada beras pada tahun 1984. 

d. Sektor pertanian mampu mendukung sektor industri, baik di hulu (proses produksi) maupun di hilir (pasca produksi). 

e. Sumbangan nilai ekspor produk pertanian (termasuk perikanan dan kehutanan) yang relatif besar sehingga mampu menyumbang devisa negara. Ekspor produk pertanian sekitar US$ 3,4 milyar pada tahun 2006. 

Namun akibat adanya perubahan global yang mempengaruhi aspek sosial, ekonomi dan politik masyarakat, maka sektor pertanian pun juga mengalami dampaknya. sehingga terjadilah transformasi struktural di sektor pertanian di Indonesia. Dapat dilihat bahwa dengan munculnya ICT yang berkembang di hampir semua kehidupan, termasuk di kegiatan di sektor pertanian, menyebabkan siapa yang mampu menyerap informasi dan menguasai teknologi terlebih dahulu yang akan lebih banyak diuntungkan. Pengaruh globalisasi yang dicirikan oleh dampak ICT terhadap sektor pertanian yaitu dengan telah terdapatnya  e-Agriculture. Begitu pula, karena perkembangan sektor pertanian bukan saja terjadi di hulu (saat proses produksi), namun juga di hilir (saat pasca produksi), maka baik e-Agriculture maupun e-Agribusiness juga semakin cepat berkembang. Negara-negara yang berbasis pertanian lain, seperti China dan India dan negara lainnya, sudah mempratekkan pemanfaatan ICT untuk mengangkat sektor pertanian ini. Namun mengapa di Indonesia juga memerlukan e-Agribusiness sebagai teknologi yang dapat membantu keefektifan berbisnis di era globalisasi.

Sebelum itu, mengapa e-Agribusiness itu sendiri menjadi penting dan banyak dipakai para businessmen?  karena bukan hanya saja dipakai untuk produk-produk pertanian tetapi juga produk lain yang berkaitan dengan pertanian, misalnya bidang jasa pertanian (Soekartawi, 2005).

Selain itu, e Agribusiness memiliki keunggulan yang sangat mempengaruhi dunia bisnis diantaranya adalah 

* Mengurangi biaya. 

Sebagai contoh : Komunikasi bisnis yang semula dilaksanakan dengan menggunakan telepon jarak jauh, fax dan surat-menyurat dapat digantikan dengan mengirim e-mail, chatting sehingga biaya menjadi lebih murah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun