Mohon tunggu...
En Cholis Suhaimi
En Cholis Suhaimi Mohon Tunggu... Freelancer - Pencari Jalan

Biarkan Hidup Mengalir, Menerjang, dan Menghadang

Selanjutnya

Tutup

Kurma

SIAP... di Bulan Ramadhan

23 April 2021   19:13 Diperbarui: 24 April 2021   14:21 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Bulan Ramadhan, bulan yang penuh dengan keberkahan, bulan lebih baik dari seribu bulan, telah tiba. Semua hamba, merindu datangnya bulan agung ini, kecuali para hamba yang tidak menginginkan pahala dan ampunan.

Hadirnya bulan agung inilah, bak hadirnya sang raja yang layak dan harus dihormati dengan segala kekuatan dan kemeriahan. Kesiapan-kesiapan apa yang sesungguhnya kita lakukan dalam rangka menyambut datangnya bulan mulia ini?

Pertama, persiapan fisik. Karena puasa di bulan ramadhan membutuhkan ketahanan fisik yang cukup. Apalagi di masa pandemi dan cuaca yang terkadang ekstrim seperti ini. Kesiapan fisik apa yang dimaksud?  Yakni, setiap orang harus sehat secara lahir atau fisik dan tidak sakit dalam menjalankan ibadah puasa. Sebagaimana, disyariatkan dalam Al Qur'an, syarat puasa adalah sehat badannya dan bagi seseorang yang tidak sehat atau sakit, maka diperbolehkan untuk tidak berpuasa. 

Kedua, Persiapan batin. Disamping fisik kita harus sehat dan prima, batin kita juga harus stabil dan siap. Kesiapan batin ini sesungguhnya bisa dipersiapkan selama sebelas bulan sebelum bulan ramadhan tiba. Makanya, Nabi Muhammad berdoa, Allahumma baariklana fi rajaba, wa sya'baan wa ballighna ramadhaaana. 

Hal ini semakin mempertegas, bahkan signal hadirnya bulan ramadhan dimulai dua bulan sebelumnya, yaitu bulan rajab dan bulan sya'ban. Sampai Nabi memohon keberkahan dua bulan sebelumnya.

Lebih lanjut, kesiapn batin ini akan membuat segala aktifitas dan hati kita harus madep dan mantep menyambut hadirnya ramadhan. Jika kegiatan sebelum bulan ramadhan full activity maka di bulan yang mulia ini kita harus kurangi dalam rangka memperbanya space waktu kita untuk beribadah dan bermunajat kepada Allah. 

Bahkan, sampai mulia nya bulan ramadhan, Nabi menyampaikan bahwa, di bulan ramadhan, tidurnya seseorang saja menjadi ibadah. Namun demikian, bukan berarti selam bulan puasa tidur saja. Interpretasi dan tafsir yang disampaikan oleh Nabi ini adalah, karena saking mulianya bulan ramadhan, jangan melakukan hal-hal yang mengurangi pahala bulan puasa. Dari pada berbuat hal-hal yang tidak baik, maka mending tidur saja agar aman dari hal-hal tersebut. Inilah sebagian dari keutamaan bulan ramadhan, dan masih banyak keutamaan-keutamaan di dalamnya.

Dua persiapan tadi setidaknya menjadi modal yang fundamental bagi semua orang--mulim-- dalam rangkan menyambut, menghadapi dan menjalan ibadah puasa di bulan ramadhan. Semoga bulan ramadhan kali ini kita semakin diberkahi, dimudahkan segala urusannya di dunia dan di akhirat, dijaga dan ditetapkan iman kita. Amin, yaa rabbal aaalamin.

Wallahu a'lam bi al shawab.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun