Mohon tunggu...
Almanu AinulAtho
Almanu AinulAtho Mohon Tunggu... Guru - saya sendiri

Hidup Hanya Sekali, Jadilah Yang Berarti

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengaruh Sekolah terhadap Pembentukan Karakter Anak

30 Oktober 2020   17:43 Diperbarui: 30 Oktober 2020   17:51 3126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Shutterstock

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi Pendidikan Islam

Dosen pengampu : Bahrul Munib, M.Pd.I

Oleh: Alman'u Ainul Atho'

NIM T20191098

A. Sekolah Sebagai Lembaga Sosialisasi dan Pembentukan Karakter Anak

Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari generasi kegenerasi yang lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Proses interaksi bagi anak khusus nya disekolah merupakan salah satu bentuk interaksi sosial yang paling penting, karena dengan adanya proses sosialisasi disekaloh anak akan mulai menambah wawasan dan pergaulannya secara luas. 

Sekolah sebagai lembaga sosialisasi, artinya di sekolah tidak hanya adanya interaksi dengan warga sekolah, tetapi juga adanya proses pembelajaran dan bimbingan kepada siswa.

Adapun tujuan dari sosialisasi disekolah, antara lain:

  1.  Memberi keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk melangsungkan kehidupan di masyarakat kelak.
  2.  Menambah kemampuan berkomunikasi secara efektif dan efesien.
  3.  Untuk mengetahui nilai-nilai dan norma-norma dalam masyarakat.
  4. Untuk mengetahui lingkungan sosial-budaya suatu masyarakat.

Sosialisasi di sekolah dilakukan dengan membimbing siswa tentang aturan, kebudayaan atau tradisi yang berlaku di sekolah, dimana siswa harus dapat menyesuaikannya, agar ia menjadi siswa yang berkarakter baik di sekolah.

Karakter merupakan cara berfikir dan berperilaku yang khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama yang ditunjukan melalui cara bersikap, berperilaku dan bertindak baik dalam lingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat.

Adapun 5 karakter yang harus ditanamkan disekolah, antara lain:

  1. Karakter Religius, merupakan langkah awal menumbuhkan sifat, sikap, dan perilaku dalam masa perkembangan berikutnya. Masa kanak kanak adalah masa yang terbaik menanamkan nilai nilai religius.
  2. Cinta Kebersihan dan lingkungan, yaitu menjaga kebersihan diri sendiri dan kebersihan lingkungan. Kebersihan diri sendiri dimaksud agar membentuk pribadi yang sehat dan jiwa yang kuat.
  3. Sikap Jujur, merupakan infestasi paling berharga dan modal dasar terciptanya komunikasi efektif dan hubungan yang sehat.
  4. Sikap Peduli, merupakan sikap dan tindakan selau ingin memberi bantuan kepada orang lain dan yang membutuhkan.
  5. Rasa Cinta Tanah air, adalaha cara berfikir, bertindak, dan berwawasan menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi atau kelompok.

B. Makna Sekolah

Sekolah adalah sebuah wadah atau lembaga dimana terjadi proses sosialisasi dan proses belajar mengajar antara pendidik dan peserta didik. 

sekolah mempunyai dua makna yairu secara material dan non material. Secara material, sekolah terdiri dari bangunan yang digunakan untuk menunjang kelancaran proses pembelajaran. Sedangkan secara non material sekolah mengandung makna terjadinya interaksi antara guru dengan siswa atau antar warga sekolah lainnya, seperti halnya proses pembelajaran.  

Adapun manfaat yang diberikan sekolah kepada anak,  yaitu:

  1. Membuka Pemikiran, disekolah anak akan diajar berbagai mata pelajaran. Semakin beragan hal hal yang dipelajari anak, maka semakin luas pula lapangan berfikirnya.
  2. Mengasah kemampuan sosial, disekolah anak akan belajar rasa solidaritas maupun kompetisi dengan anak anak lain yang seusianya, sehingga dapat melatih sifat sosialnya.
  3. Menyalurkan Kemampuan, disekolah anak akan diajar berbagai macam atifitas fisik terutama disekolah kejuruhan, sehingga kemampuan motoriknya lebih terasa.

C. Sekolah Sebagai Screening Moral

Moral adalah sesuatu kebaikan yang disesuaikan dengan ukuran ukuran tindakan yang diterima oleh umum, meliputi kesatuan sosial atau lingkungan tertentu. 

Sering kita temui perilaku menyimpang yang dilakukan oleh para remaja. Khususnya di bidang pendidikan, Adapun pelanggaran moral yang dilakukan disekolah, antara lain:

  1. Bolos sekolah, merupkan permasalah yang paling sering terjadi disekolah, dimuali dari tidak mengikuti pembelajaran tertentu hingga tidak datang kesekolah. Setiap sekolah memiliki kebijakan masing masing dalam menggapi masalah, seperti absensi sekolah atau absensi kehadiran.
  2. Narkoba, dalam hal ini tidak hanya faktor internal, melainkan faktor eksternal yang dapat menjerumuskan kedalam hal hal demikian sehingga anak tersebut terjerumus kedalam pergaulan bebas.
  3. Tawuran, permasalahan permasalahan seoerti ini sering kali dialammi oleh peserta didik tingkat SMA, peserta didik yang melakukan tindakan menyimpang sepert ini karena merasa dirinya hebat dan dianggap jagoan, yang mana menganggap membela nama sekolah.
  4. Bullying, didalam pendidikan disekolah pasti ada yang diatas dan ada yang dibawah dalam istilah ada senior dan ada junior, dengan adanya label seperti itu dapat menyebakan bullying dapat terjadi. Dimana dalam hal ini senior ingin dihargai oleh junior tetapi menggunakan cara yang salah.

Dengan adanya sekolah yang berfungsi mencetek generasi yang bermoral baik, maka banyak dari berbagai kalangan menggunakan sekolah sebagai  tempat untuk pembentukan karakter anaknya. baik dari kalangan atau maupun kalangan bawah.

Guru bukan hanya sebagai pemberi ilmu pengetahuan kepada siswa, melainkan juga sebagai pemberi nilai, maksudnya guru harus mampu menjelaskan materi pembelajaran sekaligus menghubungkan meteri tersebut dengan nilai-nilai kehidupan.

D. Sekolah Sebagai Pembentukan Kepribadian

Kepribadian adalah pola khas dalam fikiran, perasaan dan tingkah laku yang membedakan orang satu dengan orang yang lain dan tidak berubah lintas waktu dan situasi.

Kepribadian dapat berbeda beda karena dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut:

  1. Warisan biologis, biasanya berupa bawaan ayah, ibu, nenek, dan kakek. Pengaruh ini tampak pada intelegensi dan kematangan fisik.
  2. Lingkungan alam, perbedaan iklim, topografi, dan SDA menyebabkan manusia harus menyesuaikan diri terhadap alam.
  3. Lingkungan sosial, kelompok tempat bergabung seperti lingkungan keluarga, sekolah, kerja, dan masyarakat luas, juga dapat mempengaruhi kepribadian seseorang.
  4. Lingkungan budaya, perbedaan kebudayaan dalam setiap masyarakat dapat mempengaruhi kepribadian seseorang.
  5. Pengalaman yang unik, kepribadian seseorang akan dipengaruhi oleh sejumlah pengalaman yang dilalui dalam hidupnya.

Sekolah sangat memilki peran penting dalam pembentukan kepribadian anak. Selain itu, sekolah juga tempat untuk menambah pengetahuan, dimana pengetahuan yang tidak ia dapatkan di rumah bisa didapat di sekolah. Tidak hanya pengetahuan, tetapi juga pembentukan moral atau kepribadian siswa. 

Untuk membentuk kepribadian siswa, sekolah dapat melakukan beberapa cara diantaranya yaitu dengan memberlakukan tata tertib. Jika terjadi pelanggaran maka siswa yang bersangkutan dapat diberi sanksi atau hukuman, yang bertujuan agar siswa tersebut tidak mengulangi perbuatannya lagi.

E. Pengaruh Keluarga-Sekolah Terhadap Individu

Keluarga adalah lembaga sosial resmi yang minmal terdiri dari ayah, ibu dan anak sebagai suatu sistem kesatuan hidup(sistem sosial) yang menyediakan situasi belajar.

Pendidikan keluarga merupakan basis yang sangat penting dalam peletakan dasar dasar pendidikan sosial anak.

Lembaga keluarga merupakan tempat pembentukan karakter anak yang utama terlebih pada masa masa awal pertumbuhan mereka sebagai manusia.

Adapun Beberapa contoh kebiasaan yang dapat dilakukan di lingkungan keluarga dalam membentuk karakter anak, antara lain:

  1. Membiasakan anak bangun pagi, mengatur tempat tidur dan berolahraga.
  2. Membiasakan anak pamit jika keluar rumah.
  3. Mengadakan pengajian Alquran dan ceramah agama dalam keluarga.
  4. Membiasakan anak mengatur dan memelihara barang--barang yang dimilikinya.

Jika dilingkungan keluarga, anak dapat dikatakan "menerima apa adanya" dalam menerapkan sesuatu perbuatan, maka dilingkungan sekolah sesuatu hal menjadi pasti adanya.

 sehingga kita sering mendengar anak mengatakan pada orang tuanya "Ma, Pa, kata Bu guru/ Pak guru begini bukan begitu "Ini menunjukkan bahwa pengaruh sekolah sangat besar dalam membentuk pola pikir dan karakter anak.

 namun hal ini pun bukanlah sesuatu yang mudah tercapai tanpa ada usaha yang dilakukan.

Adapun beberapa contoh perilaku yang dapat diterapkan di sekolah:

  1. Membiasakan siswa berbudaya salam, sapa dan senyum.
  2. Tiba di sekolah mengucap salam sambil salaman dan cium tangan guru.
  3. Menyapa teman, satpam, penjual dikantin atau cleaning servis di sekolah.
  4.  Membiasakan siswa berbicara dengan bahasa yang baik dan santun.
  5. Mendidik siswa duduk dengan sopan di kelas.

Berlangsungnya proses pendidikan disekolah juga bisa dilepaskan dari pengaruh sosial budaya dalam masyarakat dan partisipasinya.

Nilai sosial budaya dalam masyarakat bisa menjadi faktor faktor yang menghambat atau mendukung bagi proses belajar mengajar disekolah.

Di sekolah anak tidak hanya dibekali ilmu pengetahuan tetapi juga dibekali tentang pendidikan moral. Selain itu, di sekolah juga tempat untuk mengembangkan potensi seorang individu, misalnya dengan mengikuti kegiatan bermanfaat di luar akademik seperti, ekstrakulikuler.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun