Mohon tunggu...
Ali yusuf
Ali yusuf Mohon Tunggu... Freelancer - Laki-laki jelek yang memiliki anak sempurna

Aku Ingin menjadi orang sukses dengan ilmu bukan dengan uang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Asal Usul Kemeja di Dunia Paling Bersejarah

9 Oktober 2014   02:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:49 5006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemeja banyak dikenal diseluruh penjuru dunia, sebuah pakaian atas khusus nya untuk pria, pakaian ini menutupi tangan, bahu, dada hingga ke perut. Umumnya pakaian ini berkerah dan berkancing depan, berlengan panjang dan pendek dengan bahan katun, line, dan sebagainya, Kemeja dikenal pertama didaratan eropa dengan sebutan Camisa, yang masih dekat dengan bentuk aslinya, blus, dari bahasa Perancis, terutama untuk wanita dan hem dari bahasa Belanda.

Jaman dulu kemeja hanya memiliki satu warna yakni putih, saat itu baju kemeja putih hanya dikenal sebagai baju para bangsawan. Fakta ini tertulis pada buku Men’s Wardrobe seri Chic Simple disebutkan, para bangsawan Eropa abad ke-17 biasa memakai kemeja putih yang dihiasi renda pada bagian dada dan lengan. Selain itu Mereka juga biasa tampil dengan kemeja putih pada saat mengenakan busana tuxedo, busana yang berasal dari kalangan bangsawan Inggris.

[caption id="attachment_328006" align="aligncenter" width="300" caption="Kemeja Bangsawan"][/caption]

Memasuki awal tahun 1800-an Perkembangan kemeja baru mulai bermunculan salah satunya model paling mewah yakni dengan kerah berupa bulu bulu yang biasa disebut ruff model ini cukup populer pada saat itu, sayangnya bahan ruff ini lebih kaku sehingga menyulitkan pemakainya untuk bergerak, sampai akhirnya 1902 HG Wells membuat model baju berkerah yang dapat dilipat.

Perkembangan kemeja semakin pesat tatkala pakaian ini mulai memperlihatkan model baru yang lebih modern, Kemudian mulai diperkenalkan di Indonesia pada awal tahun 1918 dari sodagar kaya, namun kerena model yg terbilang awam dimata penduduk indonesia, kemeja kurang banyak diminati, ditambah dengan kebudayaan indonesia yang lebih menyukai pakaian batik dan kebaya.

Sejarah Kemeja Flanel

Kabarnya kemeja flanel ditemukan pada awal abad ke-16 di Wales, dan sering di sebutan flannelette. saat itu para petani memakai pakaian hangat yang sedikit tebal untuk melindungi diri mereka dari cuaca dingin dan rerantingan pohon. Sebelumnya flanel diproduksi secara tradisional dan rumahan. Terbuat dari benang wol yang di-garuk padaproses finishing membuat pakain ini terlihat rapih dan nyaman. Sejarah kemeja Flanel memang sangat panjang namun saya akan mengulas inti dari perkembangkan pakain ini.

[caption id="attachment_328015" align="aligncenter" width="500" caption="Model Kemeja Flanel"]

14127774851505777273
14127774851505777273
[/caption]

Pada Abad ke-18, telah terjadi perubahan besar-besaran di dalam praktisi industri. Kemudian Flanel mulai di produksi secara massal dan menjadi produk pabrikasi. Kemudian abad ke-20, flanel tidak hanya diproduksi untuk cuaca dingin, namun mulai disesuaikan dengan musim-musim yang ada. Dengan memaksimalkan pencampuran kapas (cotton) dengan sutera, flanel kini menjadi lebih tipis dan ringan, Sehingga kemeja flanel dapat digunakan di cuaca yang hangat. Dan saat ini peredarannya sampai kemanca negara.

Kemeja Terpopuler tahun 70an

Siapa yang tidak kenal dengan kemeja Alisan, model jadul ini sudah lama ada di Indonesia sejak 1975 dan memiliki garmen pertama yang dibuka di jakarta. kemeja Alisan memiliki kualitas yang baik tidak jarang sampai saat ini banyak orang yang masih memilikinya. Alisan memiliki model yang cukup keren dimasa itu dengan motif polos dan balutan 2 kantong, ada juga perpaduan warna pada kera dan lengan, namun masih banyak model lainnya. Alisan terkenal dengan bahannya yang kuat serta ketahanan warnanya yang tidak mudah pudar selain itu lebih lembut dan nyaman untuk dikenakan, tidak heran jika harganya yang cukup mahal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun