Mohon tunggu...
Allwysius silvio berlusconny
Allwysius silvio berlusconny Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tugas Kuliah

Selanjutnya

Tutup

Book

Perlawanan dan Cinta di Balik 'Bumi Manusia' : Epos Sastra yang Menerawang Ketidakadilan Kolonialisme Hindia Belanda

23 Januari 2024   18:58 Diperbarui: 23 Januari 2024   21:45 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
BumiManusia/ https://www.detik.com

            Kritik sosial yang tajam terhadap kolonialisme dan ketidaksetaraan membuat "Bumi Manusia" lebih dari sekadar sebuah karya sastra. Ia menjadi suara bagi mereka yang berjuang untuk keadilan dan kemerdekaan. Dengan kata lain, "Bumi Manusia" tidak hanya menciptakan narasi sastra yang mendalam, tetapi juga menjadi alat yang kuat untuk memahami sejarah dan meresapi nilai-nilai kemanusiaan yang universal.

Gaya naratif yang mengalir dan penggunaan bahasa yang kaya membuat pembaca terpaku pada setiap kata. Pramoedya Ananta Toer tidak hanya menceritakan sebuah kisah, tetapi juga merajutnya dengan kalimat-kalimat penuh makna dan keindahan. Setiap adegan dan dialog diolah dengan cermat, menciptakan karya yang tak lekang oleh waktu.

            Melalui "Bumi Manusia," Pramoedya Ananta Toer telah menciptakan sebuah warisan sastra yang akan terus dikenang oleh generasi-generasi mendatang. Karya ini tidak hanya menjadi saksi bisu dari masa lalu yang kelam, tetapi juga menjadi pemandu untuk merenung tentang masa depan yang lebih adil dan manusiawi. Dengan kekuatan kata-kata, Pramoedya mengajak pembaca untuk tidak hanya membaca, tetapi juga merenung dan bertindak.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun