Mohon tunggu...
Andy Do Research
Andy Do Research Mohon Tunggu... Dosen

Saya ingin mensharing terkait penelitian dan abdimas kebaruan

Selanjutnya

Tutup

Bandung

PLTS ATAP, Solusi Hemat Energi Cold Storage di Desa Pasirlangu

29 Agustus 2025   19:30 Diperbarui: 29 Agustus 2025   19:24 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemasangan PLTS Atap untuk Cold Storage di Desa Pasirlangu

Bandung Barat – Desa Pasirlangu, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, dikenal sebagai sentra hortikultura dataran tinggi. Paprika, buncis Kenya, hingga bunga potong menjadi komoditas andalan, bahkan sebagian hasil panennya sudah menembus pasar ekspor ke Singapura. Namun di balik produktivitas tinggi tersebut, petani masih menghadapi kendala biaya listrik yang besar untuk mengoperasikan cold storage.

Cold storage berkapasitas 2 ton yang berfungsi menjaga kesegaran hasil panen harus menyala selama 24 jam. Akibatnya, biaya listrik bulanan dapat mencapai Rp2,5–3,5 juta. Kondisi ini tentu mengurangi keuntungan petani, terutama ketika harga jual produk tidak stabil.

Menjawab tantangan ini, tim peneliti dari Politeknik Negeri Bandung (Polban) melakukan penerapan sistem PLTS on-grid melalui kegiatan dengan topik Penerapan Integrasi PLTS untuk Efisiensi Energi pada Cold Storage dalam Mendukung Ketahanan Pangan di Koperasi Konsumen Sobat Petani Lestari yang didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Dikti Ristekdikti) melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) pada cold storage milik Mizan Farm, salah satu anggota Koperasi Konsumen Sobat Petani Lestari. Sistem PLTS yang diuji menggunakan lima panel bifacial 585 Wp dan inverter limiter untuk mencegah ekspor energi ke jaringan PLN. Kegiatan ini melibatkan dosen-dosen juga mahasiswa Jurusan Teknik Konversi Energi, Politeknik Negeri Bandung dalam pelaksanaannya.

Tim Pengabdian masyarakat dari Politeknik Negeri Bandung
Tim Pengabdian masyarakat dari Politeknik Negeri Bandung
Hasil pemasangan sistem menunjukkan PLTS mampu menghasilkan sekitar 402 kWh per bulan. Angka ini setara penghematan Rp530 ribu atau 22% dari total biaya listrik cold storage. Tidak hanya itu, penggunaan energi surya juga berdampak positif bagi lingkungan dengan menurunkan emisi karbon hingga 300 kg COâ‚‚ setiap bulan.

Sistem PLTS Atap untuk Cold Storage
Sistem PLTS Atap untuk Cold Storage
Meski kapasitas yang terpasang belum mencukupi seluruh kebutuhan listrik, hasil integrasi sistem PLTS ini ini membuktikan bahwa PLTS Atap dapat menjadi solusi berkelanjutan untuk mendukung efisiensi energi di sektor pertanian. Ke depan, dengan penambahan kapasitas dan sistem penyimpanan energi, cold storage di Desa Pasirlangu berpotensi sepenuhnya mandiri energi berbasis sumber daya terbarukan. Berkat teknologi ini, tagihan listrik PLN diproyeksikan turun hingga 22 %, sementara kualitas sayuran tetap terjaga lebih lama.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun