Mohon tunggu...
Agus Sujarwo
Agus Sujarwo Mohon Tunggu... Guru - Founder Imani Foundation

Founder Imani Foundation

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Dwiki Ramadhani: Sang Legislatif Termuda Kota Tangerang

5 Maret 2022   15:00 Diperbarui: 5 Maret 2022   15:11 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Stasiun Ekologi Taiama di Brasil, dipenuhi air oleh banjir musiman. Tidak ada jalan yang bisa dilalui, kecuali harus menyusuri aliran sungai menggunakan perahu.

 Satu penanda adanya kehidupan di kawasan itu barangkali bisa ditandai melalui gerakan air di sepanjang aliran sungai. Ketika sesekali beriak, maka hampir bisa dipastikan, satu atau beberapa ekor Jaguar (Panthera onca) sedang berburu ikan. 

Mari simak secara saksama, Jaguar yang umumnya adalah tiper hewan penyendiri teritorial dan menguasai perburuan wilayah daratan, di lahan basah tropis seperti di Brasil, Bolivia, dan Paraguay, mereka justru berburu ikan. 

Lingkungan dalam hal ini, telah membentuk karakter jaguar-jaguar ini dalam cara mereka berburu mangsa, baik di darat dan khususnya di perairan, yang sekaligus menjadi pembeda dengan karakter jaguar di belahan lain di dunia.

Hal ini pula yang dialami oleh seorang Muhammad Dwiki Ramadhani. Kegemarannya membaca buku, mengikuti perkembangan informasi, dan menyimak kondisi sekitar rumah tinggalnya, telah menjadikan seorang Dwiki sosok yang berpikiran terbuka, berwawasan luas, dan bertumbuh bersama lingkungan di sekitarnya. 

Ibarat bunga, Dwiki akan membuka diri, mempersilakan setiap kumbang untuk hinggap, menerima “kecup kesah”, dan mengubah dirinya menjadi kelopak yang indah dan dapat dinikmati oleh lebih banyak orang.

Berikut obrolan dengan Muhammad Dwiki Ramadhani.

Apa hal yang dipelajari selama kuliah hukum?

Waktu SMA, saya masuk ke jurusan IPS sehingga mungkin dari situ awal saya menyukai politik. Saya suka membaca koran, menonton berita, menyimak tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC), melihat Mata Najwa, dan juga mengikuti perkembangan peristiwa melalui kanal detik.com. Saat itu saya memilih hukum karena hukum tidak terlalu riskan. Meski memang dari diri saya sendiri juga tidak ada cita-cita untuk berkarier atau menekuni profesi di bidang hukum murni. Setidaknya, minimal saya mendapatkan ilmu tentang hukum.

Nah, ketika terjun ke politik pun juga sebenarnya sebuah surprise. Saya memang ada minat terjun ke politik namun setidaknya jangan secepat itu. Terlebih saat itu saya memimpikan masih bisa melanjutkan studi saya (S2) di bidang hukum di luar negeri. Ketika saya masuk ke politik status saya bahkan masih sebagai mahasiswa. Dan saat ini sudah merampungkan proposal dan bersiap menghadapi sidang.

Adakah kendala dari kuliah lantas terjun ke politik?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun