Mohon tunggu...
Alkadri ajwan
Alkadri ajwan Mohon Tunggu... Buruh - Alkadri ajwan ig : aldi_ajwan fbi : aldi

Alkadri ajwan tempat kelahiran fulai 28 desember 1998 suka membaca dan menulis. Akun ig : aldi_ajwan Fbi : aldi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Timur, Matahari Mulai Bercahaya

3 Juni 2020   02:49 Diperbarui: 3 Juni 2020   03:06 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Oleh : Alkadri Ajwan

Ternate, 8 desember 2019

Ceritakan semua ini.
Hanyalah kerusakan lahir.
Semangat timur semangat perburuan.
Yang hanya senang jika bisa menghamba.

Rakyat timur adalah rakyat gaga berani.
Yang perahu-perahunya melintasi lautan samudra.
Kita tidak cepat percaya pada topeng-topeng imperialisme.
Maka kita pun tidak muda tengelam dalam lumpur penghianatan neraka.

Di timur matahari mulai bercahaya.
Fajarpun mulai menyingsing.
Obat tidur yang telah kita minum.
Perlahan-lahan mulai kurang dayanya.

Otot-otot timur yang keras seperti baja.
Urat-urat yang kuat seperti besi.
Kemauan keras sebagai batu hitam.
Mampu terjun menyelam kedasar laut.

Fajar menyingsing,tandanya pergerakan timur telah bangkit.
Terkokoh dalam bingkai persatuan.
Terbentuk dalam satu tali persaudaraan.
Terikat dalam kesadaran.

Fajar timur melihat matahari terbit.
Semangat membara,melawan ketidakadilan.
Walau derasnya banjir mengalir.
Semangat timur bercahaya,menyinari alam yang dihisap.

Jangan telalu terlelap dalam buaian tidur.
Bangitlah mengejar matahari kebebasan.
Sudah lama kita disembari perbudakan.
Terbuai dalam kebodohan kapitalisme.

Kaum muda bukan kaum perbudak.
Kaum muda kaum pembebas perbudakan.
Timur yang telah bangkit melawan.
Dengan semangat fajar matahari,menghapus segala kebodohan negeri.

Timur bangkit.....
Bersatu dalam bingkai semangat api.
Melawan yang siap tertatapi.
Sekali itu penguasa,salah tetaplah salah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun