Mohon tunggu...
Muhammad Alcaritzy Ahmadi
Muhammad Alcaritzy Ahmadi Mohon Tunggu... Lainnya - biasa dipanggil Alka

like, comment and subscribe

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembelajaran Daring akibat dari Covid-19

31 Juli 2021   17:10 Diperbarui: 31 Juli 2021   17:15 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Virus corona atau yang biasa kita kenal dengan Covid 19 sudah menjadi musibah yang sangat merugikan bagi seluruh penduduk dimuka bumi. Virus ini juga ditemukan pertama kali di kota Wuhan, China dan datang pertama kali pada akhir 2019. Corona virus sendiri adalah virus yang menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan. Pada awalnya, virus corona ini sangat berdampak bagi perekonomian yang akhirnya berdampak pula bagi dunia pendidikan. Banyak Negara termasuk Indonesia  memutuskan untuk menutup sekolah, perguruan tinggi maupun universitas. Tindakan yang telah diambil oleh banyak Negara termasuk oleh Indonesia membuat pemerintah dan lembaga yang terkait dengan pendidikan harus mencari cara lain untuk proses pendidikan bagi para pelajar yang sekarang tidak dapat melaksanakan proses pembelajaran.

Dengan COVID-19 yang masih merajalela di bumi ini, tentu membuat proses pembelajaran menjadi berubah. Yang semulanya tatap muka menjadi pembelajaran dari jarak yang jauh. Di  Indonesia sendiri, kegiatan pendidikan seperti belajar mengajar secara jarak jauh sudah diterapkan pada tanggal 16 maret 2020 lalu yang dimana murid dan guru memulai belajar mengajar  dari rumahnya masing masing dan tidak perlu lagi pergi ke sekolah. 

Tentu  alternative seperti ini memberikan tantangan bagi guru dan murid untuk bertindak lebih ekstra dalam proses belajar mengajar dikarenakan keharusan dalam penguasaan teknologi bagi seorang guru dan muridnya agar pembelajaran secara daring berjalan dengan lancar ditengah pandemic COVID-19. Tindakan tersebut menjadikan kegiatan belajar mengajar tatap muka yang biasanya dilakukan di sekolah dihentikan. Pemerintah mengganti pembelajaran dengan sistem pembelajaran daring melalui aplikasi pembelajaran daring yang sudah ada seperti zoom, google classroom, google meet, whatsapp, telegram, dan sebagainya. Dengan adanya kebijakan ini menjadikan pembelajaran daring yang sebelumnya belum maksimal diterapkan menjadi satu-satunya pilihan bentuk pembelajaran. 

Dikarenakan guru dan siswa harus melakukan kegiatan pendidikan dari rumah, siswa melaksanakan kegiatan pembelajaran online atau yang biasa kita sebut daring dan berinteraksi satu sama lain dengan gurunya menggunakan berbagai aplikasi yang dipakai seperti zoom, gooogle classroom, google meet dan lain sebagainya. Dengan adanya aplikasi  tersebut, guru dan murid diharapkan untuk tetap melakukan pembelajaran dengan efektif dan mengurangi kontak secara langsung agar rantai penyebaran virus COVID-19 tidak menyebar lebih luas. 

Namun, tidak bias kita pungkiri bahwa ada dampak negative dari dari pembelajaran daring. Karena siswa, pelajar dan mahasiswa 'dipaksa' melakukan kegiatan pembelajaran dari rumah karena kegiatan secara tatap muka yang ditiadakan oleh pemerintah dengan tujuan untuk mencegah penularan wabah virus COVID-19. Tidak semua siswa, pelajar dan mahasiswa terbiasa melakukan pembelajaran secara online. Ditambah guru di berbagai daerah yang masih banyak belum menguasai mengajar dengan internet dan teknologi terkini. 

Pada masa pandemic COVID-19 juga pembelajaran daring dilakukan dirumah dan siswa pada saat mengikuti pembelajaran daring diharapkan untuk didampingi oleh orang tua agar siswa tidak kebingungan saat diberikan berbagai materi oleh guru. Namun, tidak semua orang tua bisa mendampingi anaknya saat pembelajaran secara daring berlangsung karena ada orang tua yang bekerja. Pembelajaran secara online juga sangat berpengaruh pada keinginan belajar siswa karena proses pembelajaran yang tergolong baru. 

Tanpa pengawasan yang tepat, siswa dapat menjadi malas ataupun tidak ingin mengikuti kegiatan pembelajaran. Tak sedikit pula siswa yang bosan dengan sistem daring tersebut karena hanya bertemu guru dan teman temannya secara virtual . hal tersebut mengharuskan guru untuk membuat pembelajaran daring yang menarik dan menyenagkan untuk muridnya. 

Dengan metode pembelajaran seperti ini juga membuat murid, pelajar dan mahasiswa diharuskan memiliki kuota internet. Untuk mengantisipasi masalah ini, pemerintah memberikan bantuan berupa kuota internet kepada siswa, pelajar, mahasiswa. Bantuan kuota internet ini petama kali diberikan pada tanggal 22 September 2020 sampa sekarang. 

Pembelajaran daring mempunya banyak manfaat. Pembelajaran daring dapat membangun komunikasi dan diskusi menjadi lebih efisien antar guru dan murid. Selain itu, pembelajaran daring dapat memudahkan interaksi secara online tanpa harus bertemu secara langsung. Hal tersebut juga membuat guru dan murid terhindar dari virus COVID-19. 

Guru juga dapat dengan mudah memberikan materi kepada murid  selain itu murid juga dapat mengunduh bahan ajar tersebut. Dengan pembelajaran online juga, guru dapat melakukan pembelajaran bersama menggunakan grup di media sosial dan berdiskusi bersama seperti di group whatsapp, telegram dan line. Dengan itu guru dapat memantau dan memastikan siswa tetap mengikuti pembelajaran dalam waktu yang sama meskipun dilaksanakan secara daring.

Pandemi COVID-19 adalah musibah yang dialami oleh seluruh penduduk di dunia. Seluruh kegiatan terganggu olehnya tanpa terkecuali pendidikan. COVID-19 membuat banyak Negara untuk menutup sekolah, perguruan dan universitas, termasuk Negara Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun