Mohon tunggu...
Al Johan
Al Johan Mohon Tunggu... Administrasi - Penyuka jalan-jalan

Terus belajar mencatat apa yang bisa dilihat, didengar, dipikirkan dan dirasakan. Phone/WA/Telegram : 081281830467 Email : aljohan@mail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan featured

Berapa Bekal Uang Saku yang Harus Kita Siapkan saat Ibadah Haji?

12 Desember 2018   18:39 Diperbarui: 30 Juni 2022   17:25 17729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aneka jenis kurma dengan harga bervariasi, salah satu oleh-oleh favorit (Dokumentasi pribadi)

Dari uang sebesar 1.500 Riyal tersebut, waktu itu 350 Riyal digunakan untuk membayar Dam, denda berupa penyembelihan seekor kambing karena melaksanakan haji dengan cara Tamatu'. Jamaah haji Indonesia biasanya melaksanakan haji secara Tamatu' karena itu harus membayar Dam. Harga seekor kambing sekitar 350 Riyal.

Pelaksanaan penyembelihan hewan Dam sendiri dipusatkan di Ka'kiah, berjarak sekitar 8 kilo meter dari Masjidil Haram, Mekkah.

Suasana di Ka'kiah, tempat penyembelihan hewan dam (Dokumen pribadi)
Suasana di Ka'kiah, tempat penyembelihan hewan dam (Dokumen pribadi)
Selain itu, rombongan saya juga membayar untuk biaya wisata di sekitar Kota Mekah dan Madinah sekitar 150 Riyal. Tujuan wisata yang biasa dikunjungi di Madinah antara lain Gunung Uhud, Gunung Magnit, Percetakan Alquran, Kebun Kurma, Masjid Quba dan Masjid Qiblatain. Sementara di Mekah, biasanya kita diajak ke Museum Haramain, peternakan unta di Hudaibiyah, Ka'kiah, Gua Hira, Gua Tsur, Jabal Rahmah, kawasan Arafah, Muzdalifah, Mina (Armina) dan Jeddah.

Setelah dipotong untuk dua keperluan tersebut, berarti uang living cost saya masih masih tersisa 1.000 Riyal atau Rp 3.800.000.

Terus, Berapa Uang Saku yang Harus Kita Siapkan?

Untuk menghitung berapa besaran uang saku yang harus dibawa ke tanah suci, tentu berbeda untuk masing-masing orang. Untuk pegangan, kita bisa membuat hitungan dengan simulasi sederhana.

Komponen utama biaya yang harus kita keluarkan setiap kali kita melakukan perjalanan ke kota atau tempat lain ada tiga, yaitu biaya transport, penginapan dan makan.


Untuk perjalanan haji, biaya transport dan penginapan sudah dijamin seratus persen dalam BPIH yang sudah kita bayar sebelum berangkat. Sementara untuk makan, belum dijamin seluruhnya. Dari tahun ke tahun saya lihat kualitas dan kuantitasnya terus meningkat.

Ketika saya menunaikan ibadah haji pada tahun 2013, jatah makan untuk jamaah hanya diberikan saat di Madinah selama 18 kali dan saat di Armina selama 5 hari. 27 hari sisanya, harus mencari sendiri.

Alhamdulillah, pada tahun 2018 lalu jatah makan untuk jamaah sudah bertambah. Di Madinah mendapat jatah 18 kali dan di Mekkah mendapat jatah 40 kali. Jatah itu diberikan setiap hari dua kali, pada sekitar jam 11.00 dan jam 17.00 waktu Saudi. Untuk sarapan pagi hari, para jamaah akan diberi jatah kue cupcake atau croisant.

Kebutuhan makan yang harus kita bayar sendiri pada tahun 2018 lalu hanya sekitar 10 hari. Untuk keperluan makan tersebut kita bisa memilih satu dari beberapa opsi. Kita bisa makan di rumah makan yang banyak dibuka di sekitar pondokan atau membeli makan di warung lesehan yang banyak digelar oleh ibu-ibu tenaga kerja kita yang bekerja di Saudi.

Untuk di rumah makan, harga seporsinya sekitar 15 Riyal atau sekitar 57 ribu Rupiah.Jika dalam sehari kita makan tiga kali, maka kita harus menyiapkan Rp 171.000/hari atau sekitar Rp 1.710.000/10 hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun