Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Memang Lebaran Harus Belanja?

7 Mei 2021   21:02 Diperbarui: 7 Mei 2021   21:06 1271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: kitabisa.com

"Syukur kalau tahu mah, kapan?"

"Tahun ini satu sawalnya jatuh tanggal 13 Mei, kalau genap tigapuluh hari, bisa juga jadi tanggal 12 Mei tergantung hilal!"

"Saya gak nanya lebarannya kapan. Saya nanya belanja untuk lebarannya kapan?"

"Memangnya lebaran harus belanja? Nanti saya tanya UTS, Ustad Tatang Somad dulu. Apa ada kewajiban belanja sebelum lebaran. Kalau ada ya kita belanja. Kalau nggak ada, nggak usah mengada-ada! Nanti jatuhnya bid'ah!" kata si Kabayan.

"Ini bukan soal kewajiban, tradisi!" kata Nyi Iteung lagi. "Lagian saya mah nggak minta yang aneh-aneh, cuma minta mukena baru. Sukur kalau kebeli baju baru juga!"

"Itu mukena buat lebaran?"

"Bukan, buat solat sehari-hari!"

"Terus ngapain harus nungguin mau lebaran dulu?"

"Terus kapan dong?" Nyi Iteung mulai senang.

"Dimana-mana kalau mau beli sesuatu itu nungguin ada duitnya dulu!" kata si Kabayan.

"Kapan?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun