"Yaah buat praktisnya aja atuh Kang. Namanya lagi puasa. Apa iya Akang mau minum sirop kokopandan harus nyari daun pandan sama metik kelapa dulu?"
"Nah itu yang salah," kata si Kabayan. "Kata UTS, Ustad Tatang Somad, puasa itu jangan dijadikan alasan untuk bermalas-malasan!"
Mang Tarsu sudah rada-rada nggak enak. Untungnya Nyi Iteung datang bawa sapu lidi yang teracung lalu mendekati suaminya. "Kalau bawa-bawa lagi nama UTS dan ajarannya diambil sepotong-sepotong, awas ya!" katanya sambil mendelik.
"Yee, Akang kan lagi menerapkan ajaran agama, jangan marah dong!" Kabayan mengkeret.
"Terus apa susahnya beli korma, kan nanti Akang ikut makan juga?" tanya Nyi Iteung dengan mata yang masih melotot.
"Saya tanya dulu UTS, apa hukumnya ngridit korma di bulan puasa..." kilah Kabayan.
"Heh... maskawin Akang aja dulu dikridit, sampe sekarang masih belum lunas. Masak korma nggak boleh!" Iteung makin mendelik.
"Iya-iya..." kalau sudah bawa-bawa itu Kabayan nyerah. Panjang urusannya. Ia melirik Mang Tarsu. "Kormanya berapa Mang?"
"Kes apa kredit?"
"Yaa kredit lah, kan situ tukang kridit..."
"Harian apa mingguan?"