"Bulanan aja, Mang..."
"Kang, kalo korma dikridit bulanan, nanti bisa-bisa baru lunas puasa tahun depan!"
"Ya sudah, mingguan berapa?"
"Mingguan sepuluh ribu, empat minggu, pas, bisa lunas sebelum lebaran!"
"Lah, mahal pisan. Memang harganya berapa sebungkus ini?"
"Limabelas ribu Kang..."
"Ya mendingan kes atuh kalau begitu..."
"Maaf Kang, saya tukang kridit, bukan penjual keliling. Lagian ke sini kan susah, saya harus bayar asuransi motor, takut jatuh atau nyemplung ke sawah, jadi biaya operasional penagihannya lebih tinggi...." kata Mang Tarsu lagi.
"Gaya-gayaan mau kes, memangnya sekarang punya duit?" Nyi Iteung menimpali.
Kabayan nyerah.
Sore harinya, pas buka puasa pertama, sebungkus kurma yang harus dicicil selama empat minggu itu tinggal tersisa biji dan bungkusnya saja.
"Tuh kan ada hikmahnya ngridir korma," kata Nyi Iteung, "Akang jadi harus rajin kerja buat bayar cicilannya!"
Kabayan manyun...
*****