Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Stalin: (93) Olga Guramishvili

2 Maret 2021   21:00 Diperbarui: 3 Maret 2021   22:23 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Alip Yog Kunandar

"Mantan!" jawab Natela dengan sedikit ketus. "Dia memang pelaut, tapi aku tak pernah diajaknya. Lagipula, diajak pun aku nggak bakalan mau ikut!"

"Kapal apa dia?" tanya Soso lagi.

"Sudahlah, aku tak mau membahas soal dia! Gara-gara dia, hidupku tak jelas. Kalau memang dia sudah meninggal atau masih hidup tapi tak mau lagi hidup bersamaku, setidaknya dia mengabariku, agar bisa kuurus perceraiannya!" kata Natela.

"Sori..." kata Soso.

Sudah lah..." kata Natela lagi. "Aku kayaknya mulai ngantuk!"

"Ya sudah, tidur aja dulu sana!"

"Kayaknya asyik kalau kita tidur bersama!" kata Natela.

"Jangan aneh-aneh, nggak enak sama Tuan Nikoladze!"

"Iya, aku tahu!" kata Natela sambil bangkit. "Ya sudah, aku tidur duluan ya!"

Soso mengangguk. Sepeninggal Natela, ia masih saja duduk di situ, sendirian, membiarkan pikirannya mengembara kemana-mana.

*****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun