Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Stalin: (89) Belajar Tata Kota

24 Februari 2021   22:16 Diperbarui: 25 Februari 2021   21:37 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Alip Yog Kunandar

Soso tertawa. Bisa-bisanya itu disebut sebagai 'proyek' padahal itu hanya tugas iseng, dan mungkin juga diberikan oleh Tuan Nikoladze karena tak ingin Soso bengong, sementara ia dititipkan kepadanya oleh Pangeran Ilia. Mungkin Tuan Nikoladze nggak enak juga kalau Soso malah nggak ngapa-ngapain selama di Poti.

"Kok malah tertawa?" tanya Natela lagi.

*****

BERSAMBUNG: (90) Antara Curiga dan Sanjungan

Catatan:

[1] Berjarak kurang lebih 9.500 km dari St. Petersburg, pusat Kekaisaran Rusia saat itu.

[2] Saat ini Vladvostok menjadi pelabuhan terbesar di Rusia karena letaknya yang dekat dengan Samudera Pasifik.

[3] Ini terjadi tahun 1918 saat pasukan Sekutu di bawah pimpinan AS masuk ke wilayah Rusia (Uni Sovyet) melalui kota pelabuhan ini.

[4] Sekarang disebut Kabarovsk

[5] Sungai terpanjang ke sepuluh di dunia, yang menjadi batas antara Rusia dan Tiongkok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun