Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Stalin: (54) Salju di Batumi

20 Januari 2021   20:17 Diperbarui: 21 Januari 2021   18:56 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Alip Yog Kunandar

"Iya, untung saja kita sudah sampai di rumahku..." kata si Vaso sambil menyeruput kuah sup ikannya lalu menyumpalnya dengan sepotong roti. "Kalau tadi kita terlalu lama di kampung orang Doukhobor itu, atau kau mampir dulu di Batumi, bisa-bisa kita terjebak. Dan sulit untuk sampai ke sini..."

"Memangnya salju sering ya di sini?" tanya Soso.

Vaso menggeleng, "Sebetulnya jarang. Sudah beberapa tahun terakhir ini tak ada salju yang turun, hanya hujan saja. Tapi di sini, sekalinya salju turun, kadang tebalnya ampun-ampunan..."

"Gawat dong kalo salju tebal, bisa-bisa waktu liburan hanya dihabiskan di rumahmu ini..." kata Soso.

Vaso tertawa, "Tenang saja kawan, selalu ada jalan untuk mencari kesenangan!"

Soso hanya tersenyum. "Ngomong-ngomong, bapakmu kemana?"

"Kerja lah, di Batumi sana..." jawab Vaso.

"Kerja apa?"

"Bapakku mandor di pabrik pengolahan ikan di Batumi..." jawabnya.

"Pabrik pengolahan ikan? Ada berapa banyak di sana?" tanya Soso. Ia lagi-lagi teringat pada Natasha yang pernah bercerita tentang pabrik pengolahan ikan yang dikelolanya.

"Dulu banyak, sekarang tinggal satu, punya orang Crimea..." jawab si Vaso.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun