Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Stalin: (5) Beasiswa PHP!

1 Desember 2020   09:09 Diperbarui: 16 Desember 2020   15:37 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
WPAP by Alip Yog Kunandar

"Es tkventvis![9]" kata lelaki itu dalam bahasa Georgia.

Soso bengong sambil menatap lelaki itu.

"Diakh tkventvis![10]" kata lelaki itu.

Soso tersenyum, "Dalian didi madloba, terimakasih banyak..." katanya dengan girang. Mau ngerti isinya atau enggak itu urusan nanti, namanya juga dikasih.. bathin Soso.

"Ori abazi![11]" kata lelaki itu lagi sambil mengangkat dua jarinya.

Soso langsung kecut. "Aseeem... kirain gratisan...!" bathinnya. Ia pun menyerahkan lagi buku itu.

"Erti abazi![12]" kata lelaki itu, kali ini hanya telunjuknya saja.

 Tapi Soso sudah kadung mangkel, ia menggelengkan kepalanya lalu meninggalkan tempat itu. "Sama aja, nggak sekolahan nggak toko buku, sama-sama pehape...." rutuknya.

*****

BERSAMBUNG: (6) Ditinggal di Tiflis!

Catatan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun