Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hari Ini (1): Guernica Picasso, Kembali ke Spanyol

10 September 2016   16:24 Diperbarui: 10 September 2016   16:44 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Guernica karya Pablo Picasso. Sumber: www.museoreinasofia.es

Posisi Picasso saat itu adalah sebagai Direktur Kehormatan Museum Prado dengan status Honorary Director-in-Exile alias dalam pelarian. Picasso bersikap netral selama perang dunia pertama, perang saudara Spanyol, dan juga perang dunia kedua. Ia menolak bergabung dengan pasukan apapun. Sikapnya yang jelas hanya, ia pernah mendukung gerakan kemerdekaan Catalan, meski hanya berupa ucapan. Sebelum menyelesaikan Guernica, terakhir kali ia mengunjungi Spanyol adalah tahun 1934, dan pengeboman itu sendiri ia dengar di Paris. Ia lalu membuat objek lukisan itu atas saran Juan Larrea dan makin mantap setelah mendengar kesaksian dari George Steer.

Lukisan itu dikerjakan Picasso selama 35 hari, dan selesai pada 4 Juni 1937. Untuk pertama kalinya, lukisan itu dilihat publik pada Juli 1937 dalam Paris International Exhibition. Tak banyak menimbulkan reaksi waktu itu. Picasso sendiri mendapatkan uang 200 ribu frank Prancis dari pemerintah Republik Spanyol untuk karyanya itu (dan menjadi sedikit lukisan yang tidak dijual ke agennya Paul Rossenberg). Setelah dari Paris, Guernica dipamerkan di Oslo dan mendapatkan perhatian besar, lalu dibawa berkeliling dunia mulai dari Kopenhagen, Stockholm, Gottenberg, Leeds, Liverpool, Manchester, dan sempat kembali ke Prancis.

Kemenangan Jenderal Franco di Spanyol membuat lukisan ‘perlawanan’ itu tak mungkin kembali ke ‘kampung halamannya.’ Guernica kemudian dibawa ke AS untuk dipakai menggalang dana bagi para pengungsi Spanyol dan dipercayakan untuk disimpan di Museum of Modern Art (MOMA) di New York dengan sebuah pesan, jangan dikembalikan ke Spanyol hingga negara itu ‘merdeka’ dan menjadi sebuah negara republik. Bahkan ketika Franco yang kemudian berkuasa itu ‘memintanya’ dikembalikan ke Spanyol.

Lukisan itu sendiri kemudian terus berkelana ke berbagai pelosok dunia dan menjadi simbol gerakan anti perang. Picasso meninggal pada 8 April 1973 (91 tahun) di Perancis. Sementara sang musuh, Jenderal Franco meninggal dua tahun kemudian, 20 November 1975, dan menjadi akhir dari kediktatorannya. Spanyol pun bertransformasi menjadi monarki konstitusional pada 1978. Saat itulah muncul permintaan Spanyol untuk meminta MOMA mengembalikan Guernicake Spanyol. Tapi itu adalah perundingan yang alot, MOMA jelas tak ingin kehilangan aset terbesarnya, dengan dalih, Spanyol tak menjadi republik seperti syarat yang diamanatkan Picasso. Tapi atas desakan banyak pihak, Guernica-pun sepakat dikembalikan ke Spanyol.

Lokasi calon bersemayamnya Guernica juga menjadi perdebatan panjang, ada yang memintanya ditempatkan di Museum Prado (tempat Picasso ‘bekerja’), ada pula gerakan Nasionalis Basque yang menyatakan seharusnya Guernica disimpan di Museum Guggenheim Bilbao (diaggap sebagai warisan untuk bangsa Basque yang terus berjuang melepaskan diri dari Spanyol). Tapi pada akhirnya, Guernica menjadi penghuni ruang 206 pada Museum Reina Sofia di pusat kota Madrid dengan nomor registrasi DE00050 dengan pengamanan superketat. Dan, kembalinya Guernica ke Spanyol tercatat dalam sejarah dunia, tepat hari ini, 35 tahun yang lalu, 10 September 1981!

Kampung Rambutan, 10 September 2016


*) Data dari berbagai sumber

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun