Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa yang berhaji dan tidak berkata kotor serta tidak berbuat fasik, maka ia akan kembali seperti pada hari ia dilahirkan oleh ibunya."(HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menegaskan bahwa haji bukan sekadar ibadah ritual, melainkan sarana penyucian diri yang hakiki.
Refleksi Kisah-Kisah Mengharukan di Tanah Suci
1. Taubat Seorang Pemuda yang Pernah Durhaka
Seorang pemuda asal Asia Tenggara datang ke Tanah Suci dengan niat memperbaiki diri setelah masa lalunya yang penuh maksiat. Saat di Arafah, ia menangis tersedu-sedu, mengingat dosa-dosa terhadap ibunya yang telah meninggal. Kisahnya menjadi viral karena ia kemudian mendirikan yayasan sosial untuk orang tua terlantar sebagai bentuk taubatnya.
Pandangan Ulama:
Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin menyatakan bahwa salah satu buah dari ibadah haji adalah munculnya rasa penyesalan dan keinginan kuat untuk kembali kepada Allah (taubat nasuha).
2. Kisah Mualaf dari Eropa yang Menangis di Multazam
Seorang mualaf dari Jerman menangis di depan Multazam. Ia mengaku baru memahami arti kehidupan setelah memeluk Islam dan mampu menunaikan haji. Ia mengaku tidak pernah merasakan kedamaian seperti yang ia rasakan di Makkah.
Al-Qur'an tentang hidayah: