Ali Mutaufiq
Pendahuluan
Maqashid Syariah (tujuan-tujuan syariah) merupakan konsep penting dalam memahami arah dan tujuan hukum Islam. Dalam konteks kehidupan modern, yang sering kali penuh dengan tantangan dan pergeseran nilai-nilai, konsep Maqashid Syariah menjadi panduan yang relevan untuk memastikan bahwa hidup manusia tetap berada pada jalur yang benar, sesuai dengan tujuan penciptaan hidup menurut Islam.
Maqashid Syariah memberikan kerangka untuk memahami tujuan hidup yang lebih luas, yang tidak hanya berfokus pada dimensi duniawi, tetapi juga spiritual dan ukhrawi (akhirat). Artikel ini akan mengulas tantangan-tantangan yang dihadapi dalam mewujudkan hakekat hidup dalam kehidupan modern, serta bagaimana Maqashid Syariah dapat menjadi pedoman dalam menghadapinya.
Apa itu Maqashid Syariah?
Secara harfiah, maqashid berarti tujuan atau maksud, sementara syariah merujuk pada hukum Islam. Maqashid Syariah dapat diartikan sebagai tujuan-tujuan yang ingin dicapai dengan adanya hukum Islam. Menurut Imam al-Ghazali, Maqashid Syariah mencakup lima aspek penting dalam kehidupan manusia, yang dikenal dengan istilah hifz al-din (memelihara agama), hifz al-nafs (memelihara jiwa), hifz al-aql (memelihara akal), hifz al-mal (memelihara harta), dan hifz al-nasl (memelihara keturunan).
Maqashid Syariah ini bertujuan untuk menjamin kesejahteraan manusia di dunia dan akhirat. Adapun tujuan utama dari Maqashid Syariah adalah menciptakan kehidupan yang adil, sejahtera, dan harmonis sesuai dengan wahyu dan sunah Nabi Muhammad SAW.
Tantangan dalam Mewujudkan Hakekat Hidup dalam Kehidupan Modern
Di era modern, umat manusia menghadapi berbagai tantangan yang semakin kompleks, baik dari segi sosial, ekonomi, budaya, maupun teknologi. Beberapa tantangan utama dalam mewujudkan hakekat hidup sesuai dengan Maqashid Syariah antara lain:
- Krisis Moral dan Nilai
Kehidupan modern sering kali menekankan materialisme, konsumtivisme, dan individualisme, yang menyebabkan terjadinya krisis moral dan penurunan nilai-nilai luhur yang diajarkan oleh agama. Banyak orang yang lebih mementingkan pencapaian duniawi dan kesenangan sementara mengabaikan nilai-nilai spiritual dan etika yang penting dalam Islam.
- Keterasingan Sosial dan Keluarga