Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerita Fabel: Kehidupan Bertetangga Semut dan Jangkrik

7 Januari 2021   20:36 Diperbarui: 7 Januari 2021   20:53 2332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Cerita Fabel; Kehidupan Bertetangga Semut dan Jangkrik

Cerita Fabel ini mengisahkan kehidupan bertetangga di sebuah ladang antara keluarga semut yang rajin dan pemurah, dengan keluarga jangkrik yang selalu hidup santai, bahkan cenderung malas.

Kisah ini menceritakan tentang sikap dan perilaku kedua keluarga hewan ini, dengan tokoh utama Amut sebagai kepala suku atau kepala pekerja keluarga semut dan Arik yang bertindak sebagai kepala suku keluarga Jangkrik.

Di sebuah lereng bukit di kaki gunung bahagia, hiduplah beragam hewan. Mulai dari hewan bertubuh besar hingga yang berbadan kecil.

Pada sebuah ladang kecil yang ditumbuhi rerumputan dan aneka tanaman liar, terdapat koloni semut dan kumpulan jangkrik yang hidup berdampingan.

Setiap harinya kedua rumpun keluarga ini saling berinteraksi dan menyapa satu sama lain, dan mereka hidup rukun dan damai dalam bertetangga.

Pada suatu waktu di musim kemarau yang cukup panjang dan panas, kawanan semut pekerja lalu lalang tanpa henti mengumpulkan makanan, berupa; daun-daun, kelopak Bunga dan tanaman, ranting-ranting untuk di kumpulkan di sarang mereka.

Kumpulan jangkrik menegur para semut, dan salah satu dari mereka yang bernama Arik (Sang Kepala Suku) berkata "Mengapa Kalian begitu susah payah mengumpulkan bahan-bahan makanan itu. Jika untuk koloni keluarga kita saja dengan luas ladang ini takkan pernah ada habisnya, jadi kenapa harus repot dan kerja keras, cukupkan saja apa kebutuhan kita sekarang", seloroh Arik.

Seekor semut yang juga bertidak sebagai Kepala Suku bernama Amut lalu menjawab, "sebentar lagi akan turun hujan lebat dan angin kencang yang artinya akan segera memasuki musim penghujan, kita harus menyiapkan kebutuhan keluarga kita sebanyak-banyaknya termasuk memperkokoh rumah dan memastikan ketersediaan makanan, dan saya sebagai kepala suku sekaligus kepala pekerja bertanggung jawab atas hal itu", sahut Amut merendah.

Tak mau kalah, Arik menimpali; "Ah,,, terlalu lebai dan seperti gila, malah kalau musim hujan kan banyak makanan tersedia, tanaman tumbuh subur, pastinya lebih segar dan bergizi".

Amut lalu menjawab; Baiklah jika kamu bersikeras, kita lihat saja nanti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun