Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Seruak Kecemasan

5 April 2020   16:00 Diperbarui: 5 April 2020   20:28 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seketika kota kami sunyi, senyap dari kebisingan deru-deru kendaraan,
Hilir mudik ramai pada dahulunya tak berjejak,
Orang-orang menyibukkan diri dalam kekalutan rasa,


Membelah malam sepi penuh was was,
Tak terpikir apakah akan tiba pada geliat gairah pagi, dalam mimpi pun tak terbersit,


Rumah - rumah Tuhan tak bertuan, Warung - warung jajanan tak berpenghuni, tak terdengar suara adukan kopi pada cangkir - cangkir penikmatnya, gelak tawa para bocah di sudut - sudut jalan hilang tanpa kesan.


Bodohnya kami percaya desas desus yang ditiupkan mulut-mulut liar para penebar isu.
Para pemburu fulus menancapkan akal bulus:
Menimbun, mengeksploitasi, memonopoli


Politisi sibuk membangun citra membuat panggung, lainnya lebih banyak raib di telan janji-janji melompong,
Semua menjadi apologi,
Jargon-jargon demi rakyat tak lagi bertuan,
Serasa sari manis pada jajanan es cendol ibu karena tak mampu beli gula.


Anak-anak kami resah, cemas tak mampu memahami arti berdiam dirumah,
Mereka ingin ke kelas,  bermain, menikmati makan-minum kantin sekolah,


Saluran - saluran tv dan radio makin vulgar, menyebar embaran, kecemasan menyeruak, seolah asa pada Tuhan menjadi akhir episode.

Balikpapan, 04.03.20
Ali Musri Syam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun