Mohon tunggu...
Mukti Ali Bin Syamsuddin Ali
Mukti Ali Bin Syamsuddin Ali Mohon Tunggu... Konsultan - Trainer di OPP

Suaminya Novi, ayahnya Sheikha, domisili di kampung tengah, dekat kampung monyet, Jakarta Timur.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Umat Islam Memang Malas Sholat Shubuh Berjamaah...

4 September 2012   02:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:57 1140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1346734339658941953

Enggak di tanah Arab enggak di tanah air jumlah jamaah sholat shubuh selalu masuk kategori Limited Edition, entahlah mengapa mereka ( umat Islam) begitu malas untuk sholat shubuh berjamaah di masjid. Pernah suatu ketika saya menghadiri majelis taklim yang di isi oleh seorang ustad  asal Garut. [caption id="attachment_203835" align="aligncenter" width="576" caption="Indahnya sholat berjamaah. Dok Faial."][/caption] Kebetulan tempat saya tinggal di Bandung di huni oleh kebanyakan orang Garut dan kebetulan istri juga orang Garut. Ustad itu bertanya kepada para jamaah, kalo di Indonesiakan kira-kira begini pertanyaanya,'' Tahu enggak, apa artinya kokokan ayam di waktu fajar?'', tentu saja semua jamaah enggak tahu jawabannya hihihi karena emang kagak ngerti bahasa ayam, lalu karena enggak ada jamaah yang dapat menjawab, akhirnya sang ustad pun berkata, '' Arti dari kokokan ayam di waktu fajar, adalah '' Ayo, bangun dong para pemalas...'' Dari sinilah akhirnya muncul sebuah tuturan, kalo enggak mau rejeki di patok ayam, coba dong bangun lebih pagi, begitulah kira-kira hihihi karena saya lupa kalimat lengkapnya. Bangun di ambang Fajar atau sebelum adzan shubuh berkumandang akan membuat dada kita lapang. Apalagi kalo kita segera ke kamar mandi untuk bersuci selanjutnya melangkahkan kaki menuju masjid terdekat, setiap langkah kita akan tercatat sebagai langkah-langkah menuju ridho Ilahi. Di Tanah Arab jarak antara adzan dan iqomah lumayan cukup lama. Di sela-sela itulah kita dapat membaca wirid harian atau membaca kitab suci Al Qur'an. Tidak ada salahnya kita juga berdoa untuk keluarga, tetangga, bangsa dan negara. Akhirnya iqomah pun datang, segeralah kita mengisi shaf-shaf terdepan, kemudian sang imam akan berkata, rapatkan shaf( barisan) karena rapatnya shaf termasuk kesempurnaan sholat berjamaah. Seandainya sang imam akan membaca ayat-ayat sajdah, maka beliaupun akan memberitahukan soal itu, sehingga nanti para jamaah tidak bertanya-tanya mengapa sang imam sujud tilawah. Sholat pun berjalan, karena ini sholat shubuh maka biasanya sang imam akan membaca surat-surat yang lumayan panjang dari kitab suci. Sepulang dari masjid kita dapat melanjutkan wiridan atau siap-siap sarapan, selanjutnya berangkat menuju sekolah, tempat kerja, pasar dan lain sebagainya. Jika itu kita lakukan setiap hari, Insya Alloh, badan kita terasa segar, pikiran pun terbuka dan pastinya rejeki kita enggak di patok ayam. hihihi. Semoga umat Islam sedunia dapat mengkikis habis penyakit malas yang satu ini. Aamiin Ya Robb. Salam dari pojok Dubai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun