Musim pancaroba di Banjarmasin yang dikenal sebagai Kota Seribu Sungai membawa perubahan cuaca yang signifikan, dari pagi cerah, siang hujan deras, hingga sore panas. Perubahan ini bukan hanya mempengaruhi aktivitas warga, tetapi juga memicu peningkatan tiga penyakit utama: Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), Demam Berdarah Dengue (DBD), dan diare.
Data dari Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin melalui Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) pada minggu ke-21 hingga ke-23 tahun 2025 menunjukkan tren penyakit yang perlu diwaspadai. Kasus ISPA masih mendominasi meski menurun dari 573 ke 466 kasus. Kasus suspek DBD sempat naik menjadi 15 kasus pada minggu ke-22 sebelum turun ke 5 kasus di minggu ke-23. Sedangkan diare justru meningkat dari 176 menjadi 224 kasus dalam periode yang sama.
Fenomena ini berkaitan erat dengan genangan air yang muncul akibat hujan, luapan sungai, dan saluran tersumbat, yang menjadi tempat ideal bagi nyamuk Aedes aegypti penyebab DBD. WHO (2023) mengingatkan populasi nyamuk ini meningkat signifikan di musim hujan, memperbesar risiko penularan.
ISPA meningkat karena perubahan suhu dan kelembapan yang drastis melemahkan daya tahan tubuh, memudahkan virus dan bakteri masuk. Gejala umum seperti batuk, pilek, dan demam sering muncul dan dapat dicegah dengan memakai masker, konsumsi makanan bergizi, serta istirahat cukup.
Diare juga rawan merebak akibat pencemaran sumber air bersih oleh genangan dan banjir saat pancaroba. WHO (2024) mencatat diare masih menjadi salah satu penyebab kematian balita. Pencegahan meliputi minum air matang, mencuci tangan sebelum makan, dan menyimpan makanan dengan benar.
Pencegahan tiga penyakit ini sejalan melalui kebiasaan sederhana: Untuk DBD, lakukan 3M Plus (menguras, menutup, memanfaatkan kembali barang bekas) plus penggunaan lotion anti-nyamuk dan kelambu. Untuk ISPA, jaga kebersihan diri dan hindari perubahan suhu ekstrem. Untuk diare, jaga kebersihan makanan dan air minum. Kebiasaan ini kunci menekan lonjakan penyakit di musim pancaroba. Kesadaran menjaga lingkungan dan gizi seimbang adalah benteng terkuat menghadapi ancaman kesehatan di Banjarmasin.
Referensi:
*Jejakrekam.com. (2025). Musim Pancaroba, Kadinkes Banjarmasin Ingatkan Ancaman ISPA, DBD dan Diare. https://jejakrekam.com/2025/06/17/musim-pancaroba-kadinkes-banjarmasin-ingatkan-ancaman-ispa-dbd-dan-diare/
*WHO. (2023). Dengue and severe dengue. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/dengue-and-severe-dengue
*WHO. (2024). Diarrhoeal disease. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/diarrhoeal-disease
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI