Apakah para kepala daerah yang disuruh ke Jakarta tersebut akan mengambil cuti massal?. Atau mereka beralasan sedang melakukan kunjungan kerja atau studi banding ke Jakarta?. Lalu, selama di Jakarta mereka menggunakan anggaran darimana, apakah pribadi atau biaya perjalanan dinas. Harusnya PDI P menyadari bahwa kader mereka sudah disumpah mengabdi kepada rakyat, bukan malah dipaksa untuk mengabdi kepada PDI P. Kecuali PDI P memang mempunyai aturan tersebut dimana kepentingan partai diatas segalanya, sehingga sah untuk meninggalkan tugas utama sebagai pelayan rakyat.
Jika itu benar, maka ini akan menjadi pembelajaran yang sangat jelas. Rakyat akan semakin tahu, jika ada kandidat kepala daerah yang maju melalui PDI P maka rakyat harus siap untuk dinomor dua kan. Dan apabila rakyat masih memilih kandidat tersebut, maka jangan pernah rakyat untuk protes. Karena sudah jelas, jika partai sudah memberikan perintah, maka itu utama dan rakyat harus bersabar.
Dan Ahok harus berbangga dengan keputusan PDI P ini. Karena demi dirinya, partai yang meraih suara 18 persen di Pileg 2014 itu habis-habisan bekerja. PDI P mempertaruhkan reputasi sebagai partai pemenang demi Ahok, dan itu tidak dilakukan PDI P didaerah lain.Â
Jadi, Megawati mengerahkan seluruh kader PDI P karena haus kekuasaan atau panik?