Mohon tunggu...
Alif sufrayit
Alif sufrayit Mohon Tunggu... Guru bahasa Indonesia

Menulis untuk membaca, membaca untuk menulis, hidup adalah perjalanan untuk mengukir akherat.!!!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Halal bihalal kpmdb pusat lintas generasi, satu hati, kpmdb bersinergi

6 April 2025   13:58 Diperbarui: 6 April 2025   14:09 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kpmdbpusat.com
kpmdbpusat.com

KPMDB (Keluarga Pelajar Mahasiswa Daerah Brebes) di Jawa Tengah mengajak mahasiswa untuk lebih kritis terhadap demokrasi prosedural. Seruan ini muncul dalam acara Halal Bi Halal yang diselenggarakan KPMDB saat silaturahmi Idul Fitri 1446 Hijriah/2025. Dalam kesempatan tersebut, mahasiswa diingatkan untuk memperkuat tiga prinsip utama dalam kehidupan berdemokrasi.

Halal Bi Halal KPMDB diadakan pada Sabtu, 5 Maret 2025, di Padepokan Kalisoga, Desa Slatri, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes. Tempat ini milik mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said, dan digunakan sebagai tempat diskusi kebangsaan serta serasehan.

Berbagai narasumber hadir memberikan pandangan, di antaranya:
- Prof. Dr. Taufiqurrohman Syahuri (Guru Besar Ilmu Hukum UPN Veteran Jakarta),
- Dr. Dienoviani Dewi (Wakil Rektor I UPS Tegal),
- Supriyadi (Perwakilan Bappenas),
- Atmo Tan Sidik (Budayawan Pantura),
- Heri Fitriansyah (Anggota DPRD Brebes).
Acara ini dipandu oleh moderator M. Rizki Nur Rifa'i.


Dalam pemaparannya, Prof. Taufiqurrohman menyoroti pentingnya peran pemuda dan mahasiswa dalam sistem demokrasi. Ia menyayangkan bahwa demokrasi di Indonesia masih cenderung prosedural, sehingga seringkali kontribusi mahasiswa tidak dihargai oleh pihak penguasa. Ia menegaskan pentingnya tiga prinsip yang harus diterapkan bersama dalam kehidupan demokrasi, yaitu:

1. Demokrasi (kedaulatan rakyat),
2. Nomokrasi (kedaulatan hukum),
3. Teokrasi (kedaulatan nilai ketuhanan).

Menurutnya, ketiga prinsip ini sudah termaktub dalam konstitusi Indonesia dan tidak bisa dipisahkan. "Demokrasi tanpa teokrasi bisa berujung pada demokrasi tanpa nilai, bahkan bisa menjadi kacau. Jika hanya berdasarkan suara terbanyak, kejahatan pun bisa sah jika disetujui mayoritas," ujar Taufiq. Ia menambahkan, "Demokrasi yang dipadukan dengan hukum dan nilai ketuhanan akan menghasilkan keputusan yang tidak hanya sah secara hukum, tetapi juga bermoral dan bermakna secara spiritual."

Sementara itu, Ketua KPMDB, Habil Nafis, menyampaikan bahwa acara ini dihadiri oleh Dewan Pakar KPMDB serta pengurus wilayah dari berbagai daerah seperti Jakarta, Bogor, Bandung, Cirebon, Pekalongan, Semarang, Magelang, Salatiga, dan Solo. "Kita semua berkumpul di sini lengkap dengan perwakilan dari seluruh KPMDB se-Indonesia," ujar Habil Nafis. (ketum pusat KPMDB)

penulis : Alif Suprayit S.Pd.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun