Mohon tunggu...
Alif Khaidir Sam
Alif Khaidir Sam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sosiologi FIS UNJ

Mahasiswa Sosiologi FIS UNJ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Persentase Vaksinasi yang Rendah di RW 09, Bidara Cina

19 Mei 2022   21:46 Diperbarui: 19 Mei 2022   21:49 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seperti yang sudah kita ketahui bahwa Vaksinasi Covid-19 merupakan salah satu upaya pemerintah Indonesia dalam menangani masalah Covid-19. Vaksinasi Covid-19 bertujuan untuk menciptakan tubuh agar masyarakat menjadi lebih produktif dalam menjalankan aktivitas kesehariannya.

RW 09 Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur memiliki permasalahan sosial yaitu mengenai persentase program vaksinasi yang rendah akibat termakan berita hoax. Dari permasalahan tersebut perlu adanya usaha untuk membenahi agar program vaksinasi tersebut dapat berjalan sesuai dengan target.

Metode yang digunakan dalam menganalisis persentase vaksinasi di RW 09 Bidara cina Jatinegara Jakarta Timur yaitu dengan metode penelitian kualitatif. Jadi, persentase vaksinasi di RW 09 Bidara cina ini diperoleh berdasarkan hasil wawancara dan hasil observasi beserta dengan data sekunder yang dihasilkan para peneliti. Mengingat kondisi pandemi saat ini yang masih terus menyebar di setiap wilayah, akan tetapi masyarakat yang berada di wilayah RW 09 Bidara cina masih saja mempercayai berita hoax yang tersebar di media sosial, sehingga menyulitkan pemerintah setempat untuk mengaplikasikan program vaksiansi guna memutus mata rantai penyebaran covid-19.

Tingkat vaksinasi merupakan salah satu permasalahan yang ada di RW09 wilayah kelurahan Bidara Cina. Wilayah RW 09 masih termasuk zona kuning (zona resiko rendah), karena para warga RW 09 masih banyak yang belum melaksanakan vaksinasi. Sedangkan, program vaksinasi merupakan program yang digalakkan pemerintah agar semua wilayah berada pada tahap zona hijau (zona terkontrol). Dari hasil survei yang dirilis Kemenkes RI bersama Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) mengenai respon masyarakat atas rencana pelaksanaan vaksinasi Covid-19, diketahui bahwa hasil survey menunjukkan 64% masyarakat bersedia divaksinasi, 7,6% menolak, dan 26% masih ragu-ragu (CNN Indonesia, 2020).

Selain itu, faktor lain yang menjadi penyebab persentase vaksinasi yang masih rendah di wilayah RW 09 juga dikarenakan telah berjalannya program vaksinasi di wilayah tersebut, namun tidak tepat sasaran. Jadi, walaupun adanya program vaksinasi di wilayah RW 09 tetapi lebih banyak masyarakat luar yang ikut vaksinasi dibandingkan masyarakat wilayah tersebut. Sehingga wilayah RW 09 sulit untuk menjadi zona hijau (zona terkontrol).

Pada program vaksinasi, RW 009 memang sudah cukup tanggap, dan RW 009 Bidara Cina termasuk zona kuning yang berarti merupakan daerah dengan tingkat kasus Covid-19 yang rendah. Namun, berdasarkan wawancara, disebutkan bahwa banyak warga setempat yang enggan melaksanakan vaksinasi terutama lansia, dikarenakan krisis kepercayaan masyarakat dan termakan berita hoax dari media sosial. Selain itu, banyak masyarakat luar yang ikut vaksinasi di wilayah RW 009 sehingga program vaksinasi tidak tepat sasaran. Untuk itu, perluasan program yang kami canangkan adalah dengan melakukan kampanye yang dapat dilakukan oleh Panitia Vaksinasi yang terdiri dari karang taruna dan PKK. Kampanye dilakukan dengan melakukan pemasangan spanduk di beberapa sudut jalan dan penyebaran brosur. Adapun spanduk yang dipasang dapat berisi himbauan dan ajakan kepada masyarakat, khususnya masyarakat RW 009 Bidara Cina untuk selalu melindungi diri dan keluarga dari virus Covid-19 dengan mengikuti vaksinasi Covid-19 serta tidak terprovokasi dengan berita hoax tentang vaksin Covid-19 dan himbauan untuk selalu menerapkan protokol kesehatan.

Setelah memasang spanduk di beberapa sudut jalan, panitia vaksinasi terutama pemuda Karang Taruna akan melakukan sosialisasi dan pendekatan dengan mengunjungi setiap rumah warga, untuk kemudian menyebarkan brosur mengenai manfaat vaksinasi dan meluruskan berita-berita hoax agar masyarakat tidak takut melaksanakan program vaksinasi. Pendekatan komunikasi secara person harus dibangun dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti agar masyarakat bisa teredukasi, tidak hanya sekedar melihat himbauan melalui spanduk. Lalu, pihak RW juga memonitori program tersebut untuk memastikan agar program ini terlaksana merata ke seluruh warga RW 009 Bidara Cina. Perluasan program ini diharapkan dapat memudahkan program vaksinasi agar tepat sasaran.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun