Mengapa Ekosistem Penting?
Di perusahaan-perusahaan besar, tim pengembang tidak hanya mengelola satu aplikasi saja. Mereka harus memastikan seluruh ekosistem software tetap stabil dan saling cocok satu sama lain. Ini termasuk:
Sistem operasi (misalnya Windows, Linux)
-
Bahasa pemrograman (misalnya Python, Java)
Framework dan pustaka (seperti React, Angular)
Basis data (MySQL, MongoDB)
Dan berbagai layanan pihak ketiga
Jika salah satu diperbarui, seluruh "rantai" ini harus diperiksa untuk melihat apakah tetap berfungsi normal. Proses ini disebut sebagai evaluasi dampak (impact evaluation), dan di sinilah biaya tersembunyi dari pemeliharaan software mulai membengkak.
Contoh Nyata dari Dunia Industri
Bayangkan perusahaan otomotif yang mengembangkan sistem software untuk mobil listrik. Mereka hanya bisa merilis update software sekali setahun karena tergantung pada jadwal produksi kendaraan. Saat memilih teknologi, mereka perlu mempertimbangkan: mana kombinasi software (misalnya LAMP, MEAN, MERN) yang paling stabil dan tidak ribet di-maintain?
Studi terhadap beberapa kombinasi populer menunjukkan bahwa stack seperti MEAN (MongoDB, Express, Angular, NodeJS) memiliki jumlah komponen dan koneksi paling sedikit---yang artinya lebih murah dari sisi pemeliharaan. Ini membantu perusahaan menghindari pembengkakan biaya update tahunan.