Mohon tunggu...
Alifia Eka Sabrina
Alifia Eka Sabrina Mohon Tunggu... Pelajar

hobi bernyanyi dan menari

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

Ikon Surabaya yang Tak Pernah Tidur

3 Oktober 2025   15:59 Diperbarui: 3 Oktober 2025   15:59 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Pasar Tunjungan, Dokumentasi Pribadi)

 Surabaya memiliki banyak ikon kota yang dikenal luas, dan salah satunya adalah Jalan Tunjungan. Kawasan ini sudah lama berdiri sebagai pusat keramaian dan hingga kini masih menjadi salah satu destinasi paling populer. Jalan Tunjungan bukan hanya menyimpan nilai sejarah, tetapi juga terus beradaptasi dengan perkembangan zaman, menjadikannya ruang publik modern yang sangat digemari anak muda. 

 Sejak dilakukan revitalisasi, Jalan Tunjungan semakin menarik perhatian. Apalagi setelah Jalan Tunjungan Surabaya diresmikan sebagai kawasan destinasi wisata dengan tajuk "Tunjungan Romansa" pada Minggu, 21 November 2021. Peresmian ini dilakukan untuk menghidupkan kembali kawasan bersejarah tersebut sebagai pusat pariwisata kota yang menyuguhkan wisata heritage, kuliner UMKM, serta atraksi seni dan budaya. 

 

      Jalan Tunjungan sudah terkenal sejak masa kolonial Belanda sebagai pusat perdagangan dan bisnis. Bangunan-bangunan bergaya art deco masih berdiri kokoh di sepanjang jalan ini. Namun, momen paling bersejarah yang membuat Tunjungan lekat dengan perjuangan bangsa adalah peristiwa yang terjadi di Hotel Yamato, yang kini dikenal sebagai Hotel Majapahit. 

   Pada 19 September 1945, beberapa minggu setelah proklamasi kemerdekaan, terjadi insiden heroik yang dikenal sebagai Insiden Sobek Bendera. Saat itu, bendera Belanda (merah-putih-biru) berkibar di atas Hotel Yamato. Para pemuda Surabaya, dipimpin oleh   tokoh seperti Sidik, Hariyono, dan Koesno Wibowo, berhasil merobek bagian biru dari bendera tersebut sehingga hanya menyisakan merah dan putih, simbol bendera Indonesia. 

(Hotel Majapahit, Dokumentasi Pribadi) 
(Hotel Majapahit, Dokumentasi Pribadi) 

  Meski memiliki sejarah yang kuat, Tunjungan kini tidak hanya dipandang sebagai situs perjuangan. Bagi generasi muda, kawasan ini lebih dikenal sebagai tempat nongkrong dan destinasi wisata malam yang penuh hiburan.

 Setiap akhir pekan, Jalan Tunjungan dipadati anak-anak muda, khususnya Gen Z, yang datang untuk jalan-jalan santai, berfoto, atau sekadar menikmati kuliner. Malam hari, suasana semakin hidup dengan pencahayaan artistik dan berbagai atraksi seni di sepanjang jalan. Tidak jarang, ada street performance berupa musik akustik, tari tradisional, hingga atraksi modern yang menambah semarak suasana. 

Salah satu alasan kenapa Tunjungan begitu digemari anak muda adalah karena setiap sudutnya sangat instagramable. Bangunan tua dengan arsitektur kolonial yang elegan berpadu dengan dekorasi modern menjadikan kawasan ini latar yang sempurna untuk content media sosial. 

Tidak heran jika banyak pengunjung yang datang hanya untuk berburu foto. Dari OOTD (outfit of the day), TikTok dance, hingga reels kreatif, semuanya bisa dilakukan di sini. Bahkan, pasangan muda maupun komunitas sering menjadikan Tunjungan sebagai lokasi prewedding atau pemotretan tematik. 

(Kawasan Stand Makanan/UMKM) 
(Kawasan Stand Makanan/UMKM) 

(Pasar Tunjungan, Dokumentasi Pribadi)
(Pasar Tunjungan, Dokumentasi Pribadi)

  Selain foto-foto, Jalan Tunjungan juga menjadi surga bagi pecinta kuliner. Deretan UMKM lokal hadir dengan beragam pilihan makanan, mulai dari kuliner khas Surabaya seperti rawon, sate klopo, dan rujak cingur, hingga street food kekinian. 

Kehadiran UMKM ini tidak hanya menghidupkan suasana, tetapi juga memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat. Konsep yang ditawarkan mirip dengan food festival, di mana pengunjung bisa berkeliling mencoba berbagai makanan dengan harga yang ramah kantong. Bagi anak muda, nongkrong sambil jajan kuliner kemudian update di media sosial dengan caption “chilling at Tunjungan” sudah jadi kebiasaan. 

 

 Selain hiburan dan kuliner, Tunjungan juga sering menjadi ruang komunitas. Banyak acara musik, pameran seni, hingga cultural performance yang digelar di sini. Bagi anak muda, kegiatan ini bukan hanya sarana hiburan, tetapi juga tempat mengekspresikan diri.

Bahkan, kawasan ini sering dipakai untuk kegiatan olahraga ringan seperti fun walk atau night run. Tidak jarang pula, komunitas sepeda dan fotografi menjadikan Tunjungan sebagai titik kumpul. Hal ini menunjukkan bahwa Tunjungan kini benar-benar multifungsi: bisa untuk wisata sejarah, hiburan, olahraga, hingga ruang berekspresi bagi komunitas kreatif. 

(Dokumentasi bersama Narasumber)
(Dokumentasi bersama Narasumber)

 “saya sebagai warga asli Surabaya sering kali berkunjung di Jalan Tunjungan, selain memiliki banyak sekali spot foto, di Jalan Tunjungan juga banyak sekali kuliner” ujar kak Anggi sebagai narasumber dan sebagai warga lokal Surabaya. 

Jalan Tunjungan adalah simbol perpaduan antara masa lalu dan masa kini. Dari peristiwa heroik Insiden Sobek Bendera yang melibatkan tokoh-tokoh pejuang Surabaya, hingga geliat anak muda yang nongkrong sambil membuat konten Instagram dan TikTok, semuanya melebur menjadi satu di kawasan ini. 

 Revitalisasi melalui program Tunjungan Romansa berhasil menghidupkan kembali jalan legendaris ini, menjadikannya pusat wisata sejarah sekaligus ruang modern bagi generasi muda. Kini, Jalan Tunjungan bukan hanya dikenang karena perannya dalam sejarah bangsa, tetapi juga dicintai karena energinya yang hidup, friendly vibes-nya yang khas, serta suasananya yang selalu happening. 

Bagi warga Surabaya maupun wisatawan, Jalan Tunjungan adalah destinasi yang wajib dikunjungi. Tempat ini bukan hanya sekadar jalan raya, melainkan simbol identitas, ruang publik kreatif, dan kebanggaan kota Pahlawan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun