ketika sang ufuk mulai tenggelam
menusuk raga yang tak berdaya
dan terpuai oleh materi, bagai aliran materi
saat tembok tembok kayu mulai rapuh
saat burung burung mulai mati tertembak
hanya dermaga pelabuhan kapal yang ditunggu
orang gila yang tak tahu arah pulang
tak tau dimana ia berada
Tapi ada satu kalimat yang menuai
Disaat ufuk matahari itu melambai
Bagai sahabat di kala rimbun
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!