Mohon tunggu...
Ali fathu Rohman
Ali fathu Rohman Mohon Tunggu... Ilmuwan - Peneliti

Bangga boleh sombong jangan

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mengurangi Emisi dengan Penanaman Mangrove Sebagai Penyeimbang Kualitas Udara Dunia

6 Februari 2024   16:10 Diperbarui: 6 Februari 2024   16:17 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Rohman (2023)

Perubahan  iklim  mempengaruhi  kehidupan  makhluk hidup  dan  mengubah  pola cuaca yang mengganggu keseimbangan alam yang normal.  Sebagai  contoh,  naiknya  suhu  pada  permukaan bumi  tentunya  akan  memicu  mencairnya  es  di  kutub,  suhu  ekstrim,  kebakaran  hutan  dan lahan serta badai. Selain itu, akibat terjadinya hujan dengan intensitas  lebih  banyak  akan  memfasilitasi  pengangkutan  bakteri,  nitrogen  dari  aktivitas manusia   di   permukaan   menuju   saluran/sungai/danau/waduk   sehingga  airnya  menjadi tercemar.  Sebagai negara kepulauan dan agraris, wilayah Indonesia sejatinya memiliki potensi kerentanan yang tinggi terhadap  perubahan  iklim yang  memicu adanya  El  Nino  (curah  hujan  rendah)  dan  La Nina  (curah  hujan  tinggi).  Adanya  La  Nina  mengakibatkan  pola  tanam, periode tanam, produktivitas  panen  dalam bidang pertanian menjadi berubah,  sedangkan  El Nino mengakibatkan kekeringan dan kebakaran hutan serta lahan

Kebutuhan transportasi manusia saat ini menjadi perhatian didunia, bagaimana tidak, hampir disetiap negara ketergantungan manusia pada moda transportasi dibarengi dengan teknologi yang semakin canggih. Hal ini mengakibatkan perusahaan transportasi berlomba-lomba memproduksi alat tranportasi baru baik transportasi darat, laut, maupun udara. 

Salah satu transportasi yang paling banyak diminati penduduk indonesia adalah sepeda motor. Semakin banyak alat transportasi, maka akan menimbulkan semakin banyak polusi udara. Selain itu polusi juga dihasilkan oleh Industri. 

Dari proses produksi suatu industri akan menghasilkan produk dan juga produk samping. Semakin cangggih teknologi industri saat ini tidak sebanding dengan limbah yang dihasilkan industri tersebut, limbah dapat berupa cair, padat dan juga gas. Penggunaan teknologi yang tidak disesuaikan dengan aspek eco-friendly dapat meningkatkan kerusakan lingkungan.

Pengaruh emisi gas yang berdampak negatif ini dapat berupa dampak langsung maupun tidak langsung bagi masyarakat yang antara lain (Sutomo, 1993):

  • Gangguan kesehatan
  • Penurunan kualitas lingkungan
  • Biaya ekstra untuk penanganan masalah lingkungan
  • Penggunaan energi yang tidak efisien

Polusi udara berasal dari aktifitas industri dan gas buang sisa hasil pembakaran bahan bakar yang tidak terurai atau terbakar dengan sempurna. Emisi gas buang yang buruk diakibatkan oleh pembakaran tidak sempurna bahan bakar di ruang bakar. 

Unsur yang terkandung dalam gas buang antara lain CO, NO2, HC, C, H2, CO2, H2O dan N2, dimana banyak yang bersifat mencemari lingkungan sekitar dalam bentuk polusi udara dan mengganggu kesehatan hingga menimbulkan kematian pada kadar tertentu. Industri yang mengeluarkan emisis gas biasanya mengandung gas Cox, NOx dan Sox yang dalam kandungan tertentu dapat membahayakan makhluk hidup.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi penurunan kualitas udara dapat dilakukan dengan “Aksiku Tentukan Masa Depan Lingkungan Sustainable” dengan menindak tegas Industri yang mengeluarkan emisi gas yang tidak sesuai baku mutu dengan memperhatikan peraturan daerah dan kementrian yang berlaku. Upaya yang saat ini dapat dilakukan yaitu dengan menanam mangrove sebagai penjerap senyawa kimia yang terkandung didalam emisi gas buang industri.

  

Mangrove  mempunyai  berbagai  fungsi,  yaitu  fungsi  fisik  untuk  menjaga  kondisi pantai  agar  tetap  stabil,  melindungi  tebing  pantai  dan  tebing  sungai, mencegah  terjadinya abrasi  dan  intrusi  air  laut.   

Fungsi  ekologis mangrove  adalah  sebagai  penyedia  nutrien  bagi  biota  perairan,  tempat  pemijahan  dan asuhan  (nursery  ground)  berbagai  macam  biota, penahan  abrasi  pantai,  penahan  amukan angin taufan dan tsunami, penyerap limbah, pencegah intrusi air laut, dll.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun