Mohon tunggu...
Ali Fajar
Ali Fajar Mohon Tunggu... Wiraswasta - MULTIMEDIA JURNALISTIK

New World

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Tren Bisnis Coffeshop di Kalangan Anak Muda di Masa Pandemi Covid-19

9 Mei 2022   19:40 Diperbarui: 9 Mei 2022   19:45 819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tren Bisnis Coffe Shop dikalangan anak muda di masa pandemic covid-19 

Jakarta- Sepahit-pahitnya kopi, lebih pahit jika tidak ada kopi." Salah satu  ungkapan ini menggambarkan kecintaan konsumen terhadap minuman kopi. Walaupun di lidah terasa pahit, tapi orang cinta kopi. Bahkan belum "hidup" kalau belum minum kopi, tidak hanya kaum adam akan tertapi zaman sekarang kopi dinimati oleh berbagai kalangan, tua muda, laki-laki perempuan, dan diiringi oleh perkembangan zaman dan teknologi yang semakin canggih, membukan kesempatan anak muda untuk mengembangkan bisinis kopi shop dikota-kota besar di Indonesia. 

 

Tren anak muda yang mulai berbisnis coffe shop di zaman sekarang, alasan utamanya disebabkan karena pandemi covid-19 dan sulitnya mendaptkan lapangan pekerjaan dimasa pandemic saat ini,  maka pada akhirnya tak sedikit anak muda yang memiliki modal yang sangat besar memutuskan para generasi muda milenial ini memillih bisnis coffe shop sebagai usaha atau bisinis mereka, ada alasan lain yang membuat mereka mempunyai ide tersebut adalah karena ketertarikan anak muda tersebut didunia perkopian yang sekarang sedang menjadi tren diklanagan generasi Z, semakin banyaknya peminat kopi diera modern seperti sekarang ini yang akhirnya membuat keyakinan atau kepercayaan diri mereka untuk mengembangakan bisinis coffe shop.tersebut.

 "Awalnya saya gak pernah kepikiran akan membangun coffeshop. Bisnis itu dibangun karena hobi saya suka nongkrong dan juga sulitnya mendapatkan pekerjaan karena imbas pandemic covid-19, akhirnya saya kepikiran bahwa sepertinya oke juga kalau saya buat coffeshop sendiri." ujar pemilik owner pemilik coffeshop.

 

Bukan hal yang baru lagi dan tidak dapat dipungkiri bahwa tren kopi shop di Indonesia ini sudah lama hadir sejak kemunculan starbuck  yang masuk ke Indonesia pada tahun 2002. Dan bermuculan produk sejenisnya seperti The Coffee Bean & Tea Leaf, dan kopi shop lokal yakni coffe toffee. namun memiliki modal besar bukan berarti menjadi zaminan untuk medirikan usaha coffe shop yang sekarang menjadi tren dikota-kota besar, butuh strategi khusus untuk menegembangkan biusini coffe shop ini, seperti contohnya memanfaatkan social media atau bekerja sama dengan digital marketing atau market place online yang menjadi pilihan untuk memperkenalkan branding image bisinis  tersebut agar cepat dikenal dan diketahui ke khalayak luas. Maraknya tren nongkrong di coffee shop ini tentunya dipengaruhi oleh beberapa hal yang saling berkaitan. Namun yang paling berpengaruh adalah faktor internal pada diri remaja atau pemuda itu sendiri.

Remaja atau anak muda adalah kelompok orang yang sedang "haus" akan pembuktian diri dalam lingkup sosial dan komunitasnya. Dengan bersosialisasi dalam komunitasnya, mereka mampu untuk unjuk diri dalam berbagai hal. Pembuktian diri ini dipahami sebagai bentuk tuntutan globalisasi yang berdampak signifikan terhadap cara hidup masyarakat terkhusus anak muda. Salah satu media pembuktian diri saat ini adalah dengan nongkrong di kafe bersama orang-orang tertentu

Pada awal membangun coffeshop, mulai dari pemilihan kopi hingga desain tempat owner lakukan sendiri dengan bantuan beberapa kerabatnya, seperti kakak dan juga teman tongkrongannya. Hingga kini, coffeshop ini sudah memiliki pemasok kopi sendiri dan beberapa pegawai. Ia menjelaskan bahwa pengunjung coffeshop awalnya hanya teman dan kerabatnya. Seiring berjalannya waktu, dengan pemasaran mulut ke mulut, serta promosi disosial media pada akhirnya semakin dikenal dan dikunjungi oleh banyak orang. Coffeshop memiliki program buy 2 dics 50% pada weekend selected item. Pengunjung coffeshop ini setiap harinya selalu ramai sebab harga makanan dan minumannya yang cocok untuk sasaran pasarnya, yaitu kaum milenial. Harga minuman dan makanannya dapat dikatakan terjangkau, yaitu mulai dari 10 ribu hingga 35 ribu rupiah.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun