Mohon tunggu...
Alifah Salma
Alifah Salma Mohon Tunggu... Lainnya - La tahzan

Life takes courage

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Sebuah Keikhlasan

14 Februari 2021   23:20 Diperbarui: 14 Februari 2021   23:43 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Aku sontak terkejut mendengar ucapan ibu. Ibu mengucapkan segala isi hatinya. Ibu sangat merasa bersalah karena terkadang aku pun terlibat juga dalam perdebatan antara ibu dan ayah. Aku mencoba menahan untuk tidak membiarkan air dikantung mataku jatuh kembali. Aku tidak mau membuat ibu bertambah sedih ataupun lain sebagainya.

Mata ibu sudah dipenuhi air yang mungkin sebentar lagi akan pecah. Dan banar, air mata ibu pun pecah dan terus meminta maaf kepadaku karena membiarkan aku ikut tahu akan hal tersebut. Aku berpikir bahwa ku pun berhak untuk tahu akan hal itu. Karena aku merupakan kakak paling tua dan harus tahu apa yang terjadi. 

Air mataku pun pecah. Aku tidak kuat menahan melihat betapa sedihnya ibu. Ibu pun memeluk eratku dan terus meminta maaf. Hari ini adalah hari dimana derasnya air mata saling bermunculan.

~~~ 

Hari ini adalah hari Minggu. Aku tidak bersekolah, tetapi aku tidak melakukan apapun. Aku hanya diam dirumah dengan menonton TV, bermain handphone, ataupun membantu ibu membereskan pekerjaan rumah. Hari ini aku tidak ingin belajar dulu. Rasanya tidak nyaman saja jika saat libur mengerjakan. Ini adalah saat quality time untuk bersantai di rumah. Setelah beberapa hari kemarin aku lelah dalam melakukan berbagai aktivitas, baik itu senang maupun sedih.

Saat membuka aplikasi kotak merah yang ditengahnya terdapat segitiga putih di layar ponselku. Aku tertuju pada sebuah video yang menarik perhatianku. Seorang perempuan berhijab dengan wajah tersenyum cantik, yang disertai dengan latar belakang suasana kota Jerman. Suasana klasik dan bersih itu mnarik perhatianku. 

Pada bagian bawah video tersebut tertulis "Kuliah di Jerman". Kemudian aku menekan video tersebut. Pada video tersebut, berisi mengenai pengalaman youtuber tentang bagaimana kuliah di Jerman, kehidupan sosial antar mahasiswa yang memiliki beda kewarganegaraan dan masih banyak lagi. Pembawaan cerita youtuber tersebut sangat santai dan mudah dipahami. Dan pada saat itu, aku pun tertarik untuk berkuliah di Jerman. 

~~~

Semangat belajarku pun kembali. Aku akan terus belajar dengan giat agar keinginanku dapat terwujud. Kuliah di Jerman. Dan aku juga berpikir, ketika aku bersekolah di Jerman nanti, aku akan membawa ibu untuk hidup bersamaku dan jauh dari ayah. Karena aku sangar tidak ingin melihat ibu sedih ataupun yang lainnya lagi karena ayah.

Aku dapat mencerna kembali pelajaran demi pelajaran lagi dengan baik. Beberapa nilai aku pun kembali mengalami kenaikan seperti biasanya. Dan aku sedang berusaha untuk mempertahankan peringkat kelasku.

Ujian akhir semester dua pun tiba. Ujian ini akan menjadi penentu, apakah aku akan naik kelas ataupun tinggal. Dan yang paling aku harapkan adalah mendapat nilai seminimalnya yaitu stabil atau tidak memiliki turunnya satu pun angka pada rapotku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun