Mohon tunggu...
Alif MuhammadAnaksa
Alif MuhammadAnaksa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Jurusan Perbankan Syariah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gotong Royong sebagai Identitas Nasional

27 Oktober 2021   22:26 Diperbarui: 27 Oktober 2021   22:45 1897
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Gotong Royong Sebagai Identitas Nasional

Budaya gotong royong adalah budaya dimana sebuah pekerjaan yang dilakukan secara Bersama-sama untuk mencapai tujuan Bersama. Dimana gotong royong sendiri adalah suatu bentuk atau wujud dari identitas nasional. Identitas nasional adalah suatu jati diri atau keunikan yang dimiliki suatu negara, tetapi tidak dimiliki bangsa lain. 

Identitas nasional juga adalah suatu hal yang  mencerminkan wujud dari bangsa itu sendiri  sehingga bangsa lain lebih mudah mengetahui ciri dan karakter dari suatu bangsa tergantung dari identitas nasional yang mereka tampilkan di dunia internasional. 

Salah satu contohnya adalah bendera, kemudian di Indonesia ada Pancasila, burung garuda, bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan salah satunya adalah gotong royong.

Gotong royong seperti yang sudah saya jelaskan diatas bahwa gotong royong adalah suatu pekerjaan yang dilakukan secara Bersama-sama untuk mencapai tujuan Bersama.

Istilah ini berasal dari Bahasa jawa yang merupakan salah satu identitas nasional yang mencerminkan bahwa Indonesia kaya akan keberagaman dan salah satunya adalah Bahasa dimana hampir setiap daerah memiliki Bahasa dan di dalam daerah itu sendiri memiliki aksen yang berbeda juga. 

Balik lagi kepada topik yang kita bahas sebelumnya bahwa gotong royong berasal dari Bahasa jawa atau berdasarkan istilah dari Bahasa jawa yang  dimana "gotong" yang berarti "mengangkat" dan "royong" yang berarti "Bersama". Sedangkan di KBBI gotong royong diartikan juga Bersama-sama saling menolong. 

Dari ketiga pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa gotong royong adalah kegiatan saling membantu dalam mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan Bersama.

Menurut sejarah gotong royong telah hadir di Indonesia sejak tahun 1800-an atau awal datangnya bangsa eropa. Dimana warga saling bekerja sama dalam membangun irigasi air agar pertanian di daerah mereka dapat tumbuh subur dan tentunya setiap pihak yang saling membantu mendapatkan keuntungan dan mencapai tujuan utama mereka sendiri. 

Gotong royong pun adalah suatu pekerjaan yang dilakukan secara pamrih dimana mengutamakan kualitas atau hasil yang terbaik, bukan imbalan yang menjadi tolak ukurnya. 

Kemudian sejarah gotong royong pun menjadi alasan Indonesia merdeka dimana pada tahun 1928 hari lahirnya sumpah pemuda, dimana pada esok hari saat saya terbitkan artikel ini adalah tepat dengan peringatan sumpah pemuda yaitu tanggal 28 oktober 2021. 

Pada saat dimana lahirnya suatu naskah yang berjudul sumpah pemuda, bangsa Indonesia berkumpul mulai dari Jong Ambon, Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Celebes, Jong Bataks Bond, dan yang lainnya dalam satu ruangan atau konferensi yang membahas tentang cara memerdekakan Indonesia dari penjajahan belanda adalah suatu bentuk gotong royong yang dimana para pemuda dan peserta konferensi bertujuan yang sama yaitu memerdekakan bangsanya, lalu mereka bekerja sama dalam merumuskan 3 sumpah yang isinya adalah, sebagai berikut:

  • KAMI  POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATU TANAH INDONESIA.
  • KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE BANGSA INDONESIA.
  • KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENDJOENDJOENG BAHASA PERSATUAN BAHASA INDONESIA.

Dari isi teks sumpah pemuda diatas kita dapat melihat bahwa para pemuda yang asalnya berbeda, bahasanya berbeda, sukunya berbeda, dan berbagai keberagaman lain yang mereka bawah dalam diri mereka lalu Bersama-sama mereka berdiskusi dalam merumuskan sumpah, dengan tujuan dengan persatuan yang mereka lakukan dapat menghasilkan kemerdekaan bangsa Indonesia terhadap tindakan kolonialisme Belanda. 

Dan terbukti dari hasil konferensi tersebut menumbuhkan rasa persatuan dan menimbulkan perlawanan terhadap pemerintahan Hindia Belanda di hamper setiap daerah di Indonesia. 

Perjuangan mereka pun membuahkan hasil dimana bangsa Indonesia dapat meraih kemerdekaannya pada tahun 1945 memang bukan waktu yang sedikit dari 1928-1945 namun jika tidak ada rasa ingin bersatu dalam mencapai tujuan kemerdekaan maka bangsa Indonesia sampai kapanpun tidak akan meraih kemerdekaannya. 

Dari contoh diatas kita dapat melihat arti gotong royong yang sebenarnya, bahwa setiap pekerjaan yang dilakukan dengan bekerja sama, lalu dibarengi dengan kerja maksimal atau tanpa pamrih, maka akan menghasilkan sesuatu yang luar biasa dimana para anak dan cucu para pejuang kemerdekaan dikala itu dapat merasakan kemerdekaan, lepas dari penjajahan dan membuktikan bahwa tidak ada usaha yang sia-sia selama kita bekerja sama dan menyerahkan segala kemampuan kita, mungkin bukan hari ini, mungkin bukan, esok, mungkin bukan bulan depan, mungkin juga bukan tahun depan tetapi selama kita masih berjuang untuk tujuan yang baik maka hasil itu akan hadir dan menyapa kita dengan senyuman.

Dari cerita diatas kita selaku generasi muda yang hidup di zaman yang bebas dan merdeka dari penjajahan karena pemberian dari leluhur kita, kakek kita, ataupun buyut kita. kita harus dapat menghargai dan menjaga kemerdekaan tersebut dengan usaha maksimal atau bahkan melanjutkan perjuangan mereka dalam mencapai tujuan negara yang terkandung di dalam Pancasila dengan gotong royong. 

Dalam menyelesaikan masalah saat ini kita juga harus melaluinya dengan bergotong royong karena salah satu pernyataan dari tokoh proklamator Indonesia bapak Ir. Soekarno beliau mengatakan bahwa "Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah, namun perjuangan kalian akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri." 

Dari ucapan beliau kita dapat melihat realita tersebut dizaman sekarang, dimana orang-orang saling menjatuhkan, partai politik saling mencari kelemahan lawannya, pejabat yang koruptor, hadirnya radikalisme di dalam agama dan berbagai bentuk lain. 

Seperti mengisyaratkan kepada kita bahwa menjaga persatuan sangatlah penting dan untuk mencapai tujuan negara, maka masyarakat pun harus bergotong royong dalam menumpas provokasi, hoax, adu domba degan isu SARA dan lain-lain. 

Kemudahan teknologi pun harus kita manfaatkan untuk menjadi sarana persatuan bangsa. Karena dengan hadirnya teknologi kita dapat berkomunikasi, berdiskusi, dan menyampaikan pendapat tanpa harus hadir disebelah lawan bicara kita dan inilah yang harus menjadi sarana utama dalam mencapai persatuan Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun