Mohon tunggu...
Wiladatil Iffah
Wiladatil Iffah Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi & Kader Intelektual

Mahasiswi Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Humaniora IAIN Jember

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Biarkan Indonesia Diperbudak

5 Januari 2020   06:54 Diperbarui: 5 Januari 2020   09:33 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Associated Press

Indonesia adalah sebuah negara kesatuan yang memiliki berbagai macam suku, ras, agama dan budaya. Bukan hanya itu saja, Indonesia juga memiliki kekayaan yang luar biasa. Mulai dari kekayaan hayati hingga sumber daya alamnya, seperti tambang minyak, emas, perak, tembaga, bauksit, nikel, batu bara, gas alam, timah, dan petroleum.  

Sayangnya kekayaan alam Indonesia tidak dinikmati oleh Bangsa Indonesia sepenuhnya. Beberapa kekayaan Indonesia dinikmati dan dikuasai oleh negara lain. Seperti sekarang ini, sudah ada lima negara yang menguasai SDA Indonesia yang berpotensi tinggi. 

Pertama, Amerika Serikat lewat PT. Freeport McMoran telah mengeksplorasi tanah Papua yang berpotensi tinggi akan emas dan perak selama berpuluh tahun, dan juga lewat PT. Newmont Amerika Serikat telah mengeksplorasi tambang emas dan tembaga dikawasan NTT dan NTB. 

Kedua, China dengan PT. Heng Fung Mining Indonesia yang mengeksplorasi nikel di Halmahera dan juga lewat PT. Petro China  yang telah mengelola gas di kabupaten Tanjung Habung Timur, yang sekarang sudah disegel pemerintah terkait perizinan. 

Ketiga, Inggris telah mengelola beberapa blok gas di Papua lewat perusahaan BP Berau. 

Keempat, Perancis lewat PT. brand Total mengelola blok migas Mahakam dan Kalimantan Timur. 

Kelima, Kanada lewat Canadian International development Agency telah mengembangkan 12 proyek di Sulawesi yang berhubungan dengan sumber daya alam, dan lewat Nico Recources yang merupakan anak dari perusahaan Calgari telah mengeksplorasikan 12 blok migas di Indonesia yang di mana 12 blok itu merupakan blok terluas di Indonesia, Kanada juga mengoperasikan perusahaan Sherit International dan Vale.

Semua itu terjadi bukan karena masyarakat Indonesia tidak mencegahnya. Akan tetapi karena kecerobohan pemerintah dalam menyetujui perizinan tersebut. Tetapi juga bukan kesalahan pemerintah sepenuhnya, melainkan juga karena masyarakat masih belum bisa memberdayakan sumber daya alam itu dengan baik, sehingga para pengelola atau pengusaha luar negeri bisa dengan mudah meminta perizinan terhadap pemerintah. 

Jadi pada intinya, semua itu terjadi berawal dari ketidaktahuanmasyarakat akan besarnya sumber daya alam didaerah mereka  tersebut, baik mengenai tambang minyak, gas, emas ataupun sebagainya. Dan juga bisa jadi karena mereka masih belum bisa bagaimana cara mengelola sumber daya alam didaerah mereka dengan baik. Yang sehingga itu merupakan peluang besar bagi negara lain untuk bekerja sama dengan Indonesia untuk memberdayakan sumber daya alam itu, yang nantinya akan bagi hasil dengan Indonesia.

Sebenarnya tanpa bekerja sama dengan negara lain, masyarakat Indonesia bisa mengelola sumber daya alam tersebut yang kemudian hasilnya bisa ditambahkan keanggaran negara yang hasilnya lebih banyak daripada bekerja sama. Hanya saja kurangnya pendidikan masyarakat, terutama masyarakat rimba yang bahkan belum mengenal bacaan dan tulisan sama sekali. 

Jadi harapan saya untuk Indonesia ditahun mendatang. Yaitu, pendidikan masyarakat harus tinggi, baik masyarakat kota ataupun masyarakat rimba (pedalaman). Agar masyarakat Indonesia tidak mudah dibodohi oleh orang luar negeri yang berniat buruk atau orang yang ingin memanfaatkan sumber daya alam Indonesia tanpa mempedulikan bangsa Indonesia sendiri yang pada akhirnya masyarakat Indonesia hanya dijadikan budak oleh mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun