Mohon tunggu...
Alief El_Ichwan
Alief El_Ichwan Mohon Tunggu... Administrasi - Jurnalis

mantan wartawanI Penulis LepasI Menulis artikel-cerpen-puisi-perjalan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Gowes Solo Keliling Bali Bukan untuk Menikmati Seni

19 Maret 2017   17:15 Diperbarui: 19 Maret 2017   17:36 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kami menuju ke arah Kuta. Kris yang saya kenal lewat FB, bekerja di sebuah hotel daerah Legian. Barangkali wisata Bali tak mengenal hari libur. Namun pada saat liburan seperti ini, saya merasakan lalulintas begitu sibuk. Lewat petunjuk arah yang tersedia, tak begitu sulit menuju ke arah Kuta.

Namun kami tak langsung ke rumah Mahesa Winardhi. Seharian menikmati pantai Kuta aneka warna pemandangan yang mempesona. Sempat berfoto di depan monument “Bom Bali” di Legian. Kami beristirahat di sudut dinding pembatas pantai. Tepatnya di seberang Hard Rock Café. Sebelumnya, ketika akan mengambil tempat dekat toilet diusir seorang perempuan. Katanya, lahan itu merupakan daerah tempatnya berdagang.

Saya menggelar matras di atas pasir. Pepohonan di pinggir pantai membuat teduh suasana. Meski memandang ke arah laut, nampak matahari berkilauan menerpa air laut. Ombak yang cukup besar datang silih berganti. Suaranya cukup karas. Sejumlah turis memanfaatkannya untuk berselancar. Ada sekelompok turis yang masih muda, nampak berjemur di terik matahari pada puncaknya. Turis berempuannya telungkup dengan melepas tari bra. Saya jadi ingat: sangray kacang yang digoreng dengan pasir.

Turis-turis yang baru tiba di Bali, nampak kulitnya masih putih pucat. Sedangkan yang sudah agak lama, nampak kecoklatan. Bagi mereka, sinar matahari begitu mahal dan berarti. Sementara itu, turis-turis domestik juga banyak. Mereka mengikuti gaya turis asing, berkacamata dan tato di kaki, lengan atau di punggung. Para guide, pedagang busana khas Bali dan tukang tatto, cukup banyak di sini.

Namun lama-lama jadi bosan. Akhirnya rebahan dan tak terasa tertidur. Sedangkan Haris sejak tadi, seperti tertidur sambil duduk. Padahal saya mempersilahkannya berbagi matras.

Setelah menikmati sunset, saya baru ke rumah Mahesa Winardhi. Letaknya di daerah Monang-Maning. Dia bekerja di sebuah perusahaan ekspedisi pengiriman barang. Disini bisa kembali menikmati suasana rumah, sehingga bisa istirahat tidur cukup nyenyak. Namun perut saya yang peka makanan pedas, harus bolak-balik ke wc ketika subuh tiba. Ini salah satu “kelemahan” yang harus saya jaga dalam perjalanan. Hingga tak pernah lupa membawa obat sakit perut dan obat gosok balsem.

Diserempet Mobil

Perjalanan keliling Bali, sebenarnya dimulai ketika dari Denpasar (Kamis, 5/7). Saya berpisah dengan Haris ketika memasuki Jl. Imam Bonjol. Saya ke arah kiri, sedang haris sebaliknya. Tujuan saya ke arah Sanur, lalu memasuki jalan by pass.

Denpasar pada pagi hari, begitu ramai. Seperti kota-kota lainnya, motor begitu mendominasi. Setelah tiba di jalan menuju sanur, salah mengambil jalan seperti yang saya lihat di peta. Ternyata by pass yang harus saya lalui, yaitu by pass Prof. Ida Bagus Mantra. Arahnya akan menuju ke Padang Bai, yaitu pelabuhan tempat penyebrangan ke pulau Lombok.

Awalnya saya akan mengambil jalan ke Gianyar lalu ke Klungkung. Kata Kriss, dengan mengambil rute ini, bisa melihat-lihat suasana Bali. Tapi tujuan saya kali ini, bukan untuk menikmati budaya Bali. Meski tak bisa dipungkiri, saya sangat tertarik dengan kekhasan pulau Bali.

Menjalani rute ini, terasa membosankan. Meski dari kanan, nampak hamparan laut dengan warna biru jernih. Seetelah melawati Padang Bai, patokan arah selanjutnya adalah Karang Asem atau Amla Pura.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun