Aku memeluk tubuh sahabatku Arum, sambil mengucapkan terimakasih. Arum telah menguatkan jiwa dan semangat hidupku untuk menjaga ketiga buah hatiku.Â
Aku tidak menginginkan karena keegoisan orangtua dalam menjalani kehidupan berumahtangga, masa depan dan perkembangan jiwa anak harus turut dikorbankan.
"Biarlah diriku yang berkorban demi kebahagiaan ketiga putriku, walaupun hati ini terasa tersakiti. Aku seperti kuncup melati di saat senja. Meskipun terlihat rapuh di dalam, namun masih mampu memberikan kekuatan kepada generasiku nantinya. Aku berharap, ketiga putriku tidak mengalami derita batin dalam membina kehidupan rumah tangga yang akan mereka jalani nantinya."