Mohon tunggu...
Ali Arief
Ali Arief Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

Saya berasal dari Kota Medan...berkarya dan berkreativitas dibutuhkan kemauan dan keyakinan untuk tetap konsisten di jalur kejujuran dan kebenaran...tetap belajar memperbaiki diri...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Guru Garda Terdepan, Suksesnya Pendidikan di Masa Pandemi

2 Juli 2020   18:44 Diperbarui: 4 Juli 2020   11:36 738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan yang saat ini menjadi ujung tombak perubahan di masa pandemi korona ternyata harus terus berinovasi. Perkembangan media sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan, secara perlahan memberikan ruang dan gerak bagi guru untuk menguasai teknologi. 

Banyak hal yang harus diajarkan guru, dan beberapa hal juga yang harus dipelajari oleh guru itu sendiri. Guru harus beradaptasi dengan kecanggihan teknologi, dalam memberikan informasi kepada peserta didik sehingga ilmu yang ditransfer dapat dengan mudah terserap oleh peserta didik di rumah.

Guru sebagai garda terdepan, baik yang mengajar di lembaga formal dan informal maupun seorang motivator, harus lebih menguasai ilmu pengetahuan secara profesional dan kemampuan teknologi yang handal.

Seperti pada tiga bulan belakangan ini, terlihat dengan jelas peserta didik sementara waktu harus mengikuti proses pembelajaran di rumah, melalui belajar dalam jaringan (daring) atau secara online. Guru yang tidak menguasai teknologi akan merasa gugup, bahkan siang hingga larut malam terus mengawasi peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan.

Memang, di satu sisi guru harus membuat laporan daring secara tepat waktu, di sisi lain guru masih harus mengoreksi tugas yang telah dikerjakan siswa hingga selesai. 

Tugas guru di masa pandemi bahkan semakin berat, guru harus tetap mengisi waktu liburan dengan mengikuti kegiatan seminar online yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, bekerjasama dengan balai pelatihan di beberapa instansi ataupun lembaga swasta lainnya. 

Tentunya kegiatan tersebut dilakukan agar guru sebagai garda terdepan di dunia pendidikan, dapat lebih aktif menggunakan teknologi dalam mempersiapkan generasi yang sehat, kuat, dan mampu bertahan hidup di saat pandemi.

Tidak mudah menjadi seorang guru, selain harus mampu membagi waktu untuk keluarga, peserta didik, juga harus mampu mengasah kembali profesionalitas diri, sehingga mampu memotivasi pribadi maupun generasi ke depan untuk dapat berinovasi dan menjadi generasi yang unggul nantinya. 

Seorang guru juga harus bersertifikat sebagai pendidik dengan berbagai keahlian yang dimiliki, baik bidang sains, seni, dan bidang lainnya yang memiliki standar pendidikan minimal sarjana. Guru juga diberikan kesempatan untuk melanjutkan jenjang pendidikan S2 hingga mencapai gelar doktoral atau S3.

Wajar saja jika majunya sebuah negara akan berawal dari guru-guru yang berkualitas dan profesional. Karena dari bimbingan dan arahan guru, peserta didik mulai dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini hingga Sarjana akan muncul, seorang dokter, menteri, pengusaha, aparatur sipil negara, bahkan seorang presiden sekalipun. 

Semangat juang para guru untuk menanamkan nilai-nilai kejujuran, bertanggungjawab, percaya diri, ikhlas, gotong-royong hingga mencintai tanah air akan tetap terpatri di dalam ingatan peserta didik nantinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun