Sebelum Pak Kasturi pulang, aku berusaha kembali untuk melihat keadaan Melodi. Sepertinya intuisiku mengatakan bahwa akan terjadi sesuatu pada Melodi. Aku khawatir akan keadaan Melodi yang hanya berdua saja berada di rumah dengan nona Mira. Benar saja, kejadian yang tidak dapat dimaafkan terjadi pada Melodi. Melodi sudah tidak bernyawa. Ia disiksa oleh nona Mira hingga berujung pada kematian.
Melodi disiksa, mulutnya dibekap dengan kain dan tubuhnya dimasukkan ke dalam bak mandi. Sungguh sangat sadis perbuatan nona Mira. Aku tak sanggup untuk melihat jasad gadis kecil yang manis dan lucu itu.Â
Aku tidak mengerti, mengapa begitu teganya nona Mira bertindak sekeji itu pada keponakannya sendiri. Mungkinkah nona Mira tidak menyukai Melodi yang selalu bernyanyi, dengan nyanyian yang dianggap membuka luka lama, atau trauma yang pernah dialaminya. Karena setiap aku mendengar Melodi bernyanyi, nona Mira sepertinya sangat membencinya.
Nona Mira harus bertanggungjawab atas segala perbuatannya. Sungguh sangat disayangkan nasib tragis yang dialami gadis kecil itu. Kesedihan sangat mendalam terlihat pada wajah Pak Kasturi akan peristiwa dan tragedi yang terjadi pada putri semata wayangnya. Ketabahan juga terpancar di sudut duka wajah Pak Kasturi. Selamat jalan Melodi, gadis kecil yang manis. Kasih sayang orang-orang yang mencintaimu akan selalu tercurahkan melalui doa-doa.