Mohon tunggu...
ALI AKBAR HARAHAP
ALI AKBAR HARAHAP Mohon Tunggu... Kader HMI

Buat video youtube

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Membangun Negeri yang Aman: Antara Doa, Keadilan, dan Tanggung Jawab Bersama

16 Oktober 2025   12:15 Diperbarui: 16 Oktober 2025   12:15 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

2. Keamanan dan Keadilan: Pilar Politik dan Pemerintahan

Dalam politik klasik Islam, Ibn Khaldun menegaskan prinsip abadi: al-'adl asasun

 al-mulk - keadilan adalah dasar kekuasaan. Negara yang menegakkan keadilan akan kokoh, sedangkan negara yang menindas rakyatnya akan runtuh, meskipun tampak kuat dari luar.

Keadilan inilah yang menjadi inti keamanan. Ketika hukum dipraktikkan secara jujur dan pemimpin mengayomi rakyatnya, maka kepercayaan tumbuh, dan rasa aman menyebar. Sebaliknya, bila hukum tajam ke bawah dan tumpul ke atas, keamanan akan berubah menjadi ketakutan yang dibungkus ketertiban palsu.

Pemikir modern seperti Amartya Sen (1999) dalam Development as Freedom menjelaskan bahwa keamanan manusia adalah bagian dari kebebasan substantif yang harus dijamin negara. Keamanan sejati tidak bisa dipisahkan dari keadilan sosial dan martabat manusia.

Negeri yang aman bukan berarti negeri tanpa kritik, melainkan negeri yang membiarkan kritik tumbuh tanpa rasa takut. Pemerintah yang bijak tidak menutup suara rakyat, sebab dari keterbukaan itulah lahir stabilitas yang sehat dan demokrasi yang bermartabat.

3. Keamanan Sosial: Gotong Royong dan Etos Jamaah

Emile Durkheim (1893) dalam The Division of Labour in Society menyebut solidaritas sosial sebagai "kekuatan moral yang menjaga keteraturan masyarakat." Bila solidaritas melemah, masyarakat kehilangan arah dan muncul anomie - kekacauan nilai dan hilangnya rasa aman.

Di Indonesia, nilai gotong royong adalah pengejawantahan dari solidaritas itu. Ia bukan sekadar tradisi, melainkan sistem moral yang menumbuhkan rasa aman kolektif. Ketika tetangga saling peduli, masyarakat saling menjaga, dan warga saling menghormati perbedaan, maka keamanan tak lagi menjadi urusan aparat, melainkan hasil partisipasi semua warga.

Konsep ini sejalan dengan etos jamaah dalam ajaran Islam - semangat hidup bersama dan saling menanggung. Nabi SAW bersabda, "Perumpamaan kaum mukminin dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi seperti satu tubuh; jika satu anggota tubuh sakit, seluruh tubuh turut merasakannya." (HR. Muslim).

Maka, keamanan sosial bukan semata soal penjagaan fisik, tapi tentang kepedulian yang menular dari hati ke hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun