Mohon tunggu...
ALI AKBAR HARAHAP
ALI AKBAR HARAHAP Mohon Tunggu... Kader HMI

Buat video youtube

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Menyelami Kalbu Agama: Kembali ke Jantung Spiritualitas Islam

10 Oktober 2025   07:54 Diperbarui: 10 Oktober 2025   07:54 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyelami Kalbu Agama

Oleh: Ali Akbar Harahap, S.Kom., M.Sos

Di antara hiruk-pikuk zaman dan derasnya arus modernitas, agama kerap kehilangan denyut lembutnya. Ia sering tampak sebagai serangkaian aturan, larangan, dan ritual yang membelenggu, bukan membebaskan. Padahal, di kedalaman maknanya, agama adalah embun bagi jiwa, tempat manusia menemukan keteduhan setelah perjalanan panjang mencari arti hidup.

Agama sejati bukanlah sekadar hafalan ayat, simbol identitas, atau bentuk formal ibadah. Ia adalah getaran kalbu yang hidup dalam kesadaran dan cinta. Menyelami kalbu agama berarti kembali ke jantung spiritualitas, tempat manusia bersua dengan Tuhannya bukan dalam kebisingan logika, tetapi dalam keheningan nurani.

Agama dan Dimensi Kalbu

Al-Qur'an menegaskan bahwa inti keberagamaan berakar dalam hati. Allah berfirman:

"Sesungguhnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada."

(QS. Al-Hajj: 46)

Ayat ini menuntun manusia agar tidak berhenti pada kulit agama. Penglihatan sejati adalah ketika hati mampu menangkap cahaya kebenaran. Ibadah tanpa kesadaran hati hanyalah gerak tanpa ruh; sementara hati yang hidup menjadikan agama sebagai napas kehidupan.

Imam Al-Ghazali dalam Ihya' Ulumuddin menulis bahwa ilmu tanpa penghayatan hati hanyalah beban pengetahuan. Agama tanpa keikhlasan batin menjadi formalitas yang kehilangan makna. Karena itu, menyelami kalbu agama sejatinya adalah menyelam ke dalam kedalaman diri menemukan Tuhan bukan di langit semata, melainkan dalam denyut hati yang ikhlas.

Menyelami Makna Iman dan Cinta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun