Contoh Sejarah dan Politik
Sepanjang sejarah, baik kapitalisme, komunisme, maupun fasisme, selalu memanfaatkan "orang tolol berguna" untuk memperbesar pengaruh.
Di Indonesia, fenomena ini terlihat dalam politik identitas, polarisasi sosial, dan arus informasi di media sosial. Banyak orang terjebak menjadi corong isu tanpa menyadari dirinya sedang diperalat.
Cara Agar Tidak Menjadi "Orang Tolol Berguna"
Tingkatkan literasi: rajin membaca dari sumber terpercaya.
Berpikir kritis: jangan langsung percaya, tanyakan ulang kebenaran sebuah klaim.
Berani berbeda: jangan ikut arus jika tidak sesuai logika dan nurani.
Pahami kepentingan: tanyakan selalu, siapa yang paling diuntungkan dari sebuah isu.
Kesimpulan
Fenomena "orang tolol berguna" adalah ironi sosial. Mereka tampak aktif, vokal, bahkan militan, tetapi sesungguhnya hanya pion dalam permainan yang lebih besar.
Pendidikan, literasi, dan kesadaran kritis adalah kunci agar seseorang tidak terjerumus menjadi sekadar alat. Dengan bekal tersebut, masyarakat bisa lebih bijak, bebas dari manipulasi, dan tidak mudah diperalat oleh kepentingan tertentu.