Mohon tunggu...
Ali
Ali Mohon Tunggu... Mahasiswa

Menulis sebagai cara melatih skill

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tuhan Mungkin Cemburu

15 Agustus 2025   07:13 Diperbarui: 15 Agustus 2025   07:13 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dalam ruangan itu, aku duduk berdua dengannya. Angin lembut dari pendingin ruangan menambah suasana tenang dan nyaman ditambah wajah lucunya yang membuatku semakin senang melihatnya.

"Jadi, kenapa kamu sibuk berlari dari tadi?", Ku tanya ia dengan lembut.

"Tadi ada seniorku, aku takut banget, dia suka nyuruh-nyuruh gitu, padahal itu kerjaan dia." Jawab dia dengan nada sedikit kesal.

Aku memahami ini, senior dia adalah seniorku juga, memang beliau kadang meminta tolong kepada kita untuk mengerjakan tugasnya. Namun, karena terlalu sering, kita lebih baik kabur daripada disuruh terus.

Kemudian, dia terus membukan Iphone 15-nya itu, ia saling mengirim pesan kepada temannya di lantai atas untuk memantau senior yang menanyakan keberadaannya. 

Aku hanya bisa tersenyum dan tertawa melihatnya, entah kenapa, apa pun yang ia lakukan, selalu membuatku tersenyum. Ya.. meskipun dia sering berusaha menghindar dariku sih.

Tetapi, kali ini berbeda, ia mau duduk berdua dengan dan berbicara beberapa hal yang hampir saja membuatku menyatakan perasaanku padanya. Ia bertanya dengan tegas karena ingin tahu apa yang aku ceritakan kepada teman yang lain.

Di tengah perbincangan, tiba-tiba ia mendapat kabar kalau senior tersebut turun ke bawah, sontak ia lari dan langsung menuju ke tempat mana pun yang penting bisa menghindar. 

Aku ikut mengejarnya, kita ke gedung sebelah, parkiran, dan berakhir di Masjid. Lucunya, senior itu tiba-tiba muncul tidak jauh dari sana. Ia pun langsung masuk ke masjid karena panik takut dipanggil.

Lagi, aku hanya bisa tersenyum melihat tingkah lakunya.

Dari sana ia berkata, "Sepertinya aku harus hadapi dia, kalau begini terus yang ada aku tidak bisa bekerja di atas".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun