Mohon tunggu...
Analgin Ginting
Analgin Ginting Mohon Tunggu... Human Resources - Penulis dan Motivator Level 5

Peduli, Memberi dan Berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Amien Rais Memang Berbeda Kelas dengan Jokowi

4 Maret 2015   21:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:10 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kongres PAN sudah selesai, dan hasilnya terjadi pergantian ketua umum.Hatta Rajasa harus merelakan jabatan ketua umum kepada penggantinya, Zulkifli Hasan.Namun berita mengenai kongres itu masih bergema sampai sekarang,karena ada perseteruan baru yang timbul, antara Amien Rais dengan Hatta Rajasa.

Pada pembukaan kongres Amien Rais berpidato yang isinya antara lain menyindir Hatta Rajasa sang ketua umum petahana.Sindirannya cukup tajam karena sampai keluar kata kata bohong.Begini Kompas.com memberitakannya.

Dalam pidatonya, Amien Rais cerita soal Ketua Umum yang berbohong, mengaku ingin menemui pimpinan Koalisi Merah Putih, namun pada kenyataannya justru mengunjungi pimpinan Koalisi Indonesia Hebat.


Amien tak menyebutkan siapa ketua umum yang dimaksud. Dia hanya memberikan petunjuk bahwa dia adalah Ketua Umum Partai menengah. Amien juga menyebut, kejadiannya adalah pada 30 September 2014 lalu, di malam hari.

"Saat itu terjadi rapat harian. Ketua Umum mengaku mau menemui teman teman KMP," ujar Amien. Namun satu jam kemudian, kata Amien, muncul sebuah pemberitaan di media onlineyang menyebutkan bahwa ketua umum tersebut justru bertemu pimpinan KIH, yakni Surya Paloh dan Joko Widodo.

"Siapa ketua umum itu, saya lupa namanya. Tetapi seharusnya ketua umum lurus ucapannya, Insya Allah akan maju," ucap Amien dan langsung menutup pidatonya.

Dampak dari sindiran ini sangat nyata, sampai sampai Hatta Rajasa dan timnya tidak bisa diam.Seorang ketua DPP PAN,Bima Arya bahkan mengatakan kata-kata Amien Rais adalah sebuah “tusukan”.Hatta Rajasa sendiri pun mengambil langkah dan melakukan pembalasan.Melalui akun Twitter-nya.Hatta Rajasa membenarkan adanya pertemuan tersebut. Inilah cuitan Hatta RajasaSebagai cawapres yang berkompetisi, saya merasa harus memberikan ucapan selamat kepada Pak Jokowi-JK," kata Hatta lewat @hattarajasa, Senin, 2 Maret 2015

Namun kejadiannya bukan pada tanggal 30 September, tapi tanggal 1 September tambahnya, sehingga ada perbedaan tanggal dengan yang disangkakan oleh Amien Rais.Untuk perbedaan ini Hatta Rajasa melakukan pembalasan: Jika faktanya demikian, izinkan saya bertanya kepada Saudara Amien Rais, siapa sebetulnya yang berbohong?" kata Hatta.



Menurut saya seandainya pun Hatta Rajasa salah atau tidak menyenangkan bagi Amien Raishal itu tidak disampaikan di depan umum, di depan ratusan orang peserta kongres.Karena hal itu pasti akan membuat malu Hatta Rajasa, dan juga menimbulkan image yang jelek dan menimbulkan kerugian immateril.Apalagi kongres ini akan melakukan pemilihan ketua umum yang baru, dan salah seorang kandidatnya adalah Hatta Rajasa yang lima tahun yang lalu sangat digadang-gadang oleh Amien Rais.

Terlihat sekali bahwa Amien Rais sengaja ingin menjatuhkan Hatta Rajasa karena dirinya memang mendukung calon yang lain, yaitu Zulkifli Hasan.

Bagi saya, strategi Amien Rais ini dapat dikatakan sebagai strategi yang bersumber dari karakter.Jatuhkan lawan, demi keuntungan pihak sendiri.Karakternyalah yang mengilhami dirinya dalam menemukan pidato sindiran yang pada akhirnya memang terbukti memenangkan kontestannya.Akan tetapi karakter yang tidak berlandas kepada kebenaran akan menimbulkan dampak negatif kepada pihak yang dijatuhkan.Itulah sebabnya tiga hari setelah kongres itu Hatta Rajasa tetap tidak bisa diam dan melakukan pembalasan.

Amien Rais adalah tokoh besar yang sudah malang melintang dalamdunia perpolitikan Indonesia.Dia adalah salah satu tokoh sentralselama reformasi, jadi sudah cukup lama.Namun nama besar Amien Rais ternyata jatuh seketika karena dia tidak sungkan-sungkan menjatuhkan kawannya sendiri dalam pertarungan demokratis.Saya melihat sebenarnya pertarungan Hatta Rajasa dengan Zulkifli Hasan, adalah pertarungan antara dua juniornya, antara dua anak politiknya sendiri.Yang seharusnya dia rangkul dua duanya, namun dia sengaja membunuh yang satu demi yang satunya lagi. Itulah karakter Amien Rais.

Karakter Amien Rais tenyata berbeda 180 derajat dengan karakter Jokowi.Jokowi punya kemampuan untuk merangkul lawan politiknya.Jokowi mampu merangkul Prabowo Subianto, lawan tangguhnya pada pilpres kemarin.Namun jiwa besar yang dimiliki Jokowimendorong dia untuk tidak segan-segan mendatangi dan mendengarkan nasihat Prabowo.Akhirnya Prabowo sendiri pun sangat menghargai dan menghormati Jokowi. Selanjutnya rakyat Indonesia pun sangat mengagumi Jokowi dan Prabowo.Tidak sungkan-sungkan sebagian rakyat Indonesia mengatakan bahwa Jokowi dan Prabowo adalah dua negarawan Indonesia terbesar saat ini.

Ahli-ahli karakter berkata bahwa karakter seseorang akan menentukan destiny-nya, menentukan nasibnya.Karakter Jokowi menentukan nasib Jokowi.Karakter Prabowo menentukan nasib Prabowo. Karakter Amien Rais menentukan nasib Amien Rais. Oh ternyata kelas Amien Rais berbeda dengan kelas Jokowi karena memang karakternya berbeda.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun