Mohon tunggu...
Ziddan Alghifari
Ziddan Alghifari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta '20

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Dari Kota Kembang ke Kota Istimewa, Warung Makan Chinese Food yang Bersahabat dengan Kantong Mahasiswa

21 April 2021   13:48 Diperbarui: 21 April 2021   14:07 943
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halo guys siapa disini yang doyan sama Chinese food nih ? Seperti Fuyung hay, sapotahu, udang shecuan, cap cay, kwetiau, serta beraneka ragam makanan laut lainnya macam cumi, kerang hingga ikan gurame. Ngomongin soal makanan jadi laper ya? 

Eits tapi buat yang sedang menjalankan ibadah puasa ditahan dulu ya, tunggu sampai bedug maghrib.

Nah pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi hasil dari liputan saya ke UMKM Chinese food ini. Ya untuk alamatnya sendiri "Mie Kota Kembang Chinese food & Seafood" ini berada di Jl. Perumnas, Mundu No. 138 C.T, Depok, Sleman, Yogyakarta. Oke, jadi warung Chinese food ini adalah milik Ibu Sularti pribadi bersama suaminya.

Warung Chinese Food
Warung Chinese Food
Beliau sendiri aslinya Solo Wonogiri. Usaha Chinese food milik beliau berdiri sejak 2007, yang artinya sudah 14 tahun semenjak awal dirintis sampai sekarang. Beliau merintis usahanya saat umur 22 tahun. 

Awal berdiri warung Chinese food ini di Jl. Kledokan, selatan Citroulli hingga 2014. Kemudian warung ini pindah ke  Jl. Magersari. Hingga 2017, baru warung Chinese food ini pindah ke alamatnya yang sekarang yaitu di Jl. Perumnas. Total sudah 3 kali berpindah lokasi ya. Sebelum merintis usaha ini, Ibu Sularti ini dulunya bekerja di Resto Chinese food juga yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat. 

Karena lokasi nya yang jauh dari rumah beliau, pada saat itu anak beliau juga masih kecil, jadi diputuskan untuk pindah dan merintis usaha Chinese food sendiri di Jogja. 

Nama warung Chinese food Bu Sularti ini juga terinsiprasi dari kota awal ia bekerja yaitu Bandung, yups Kota Kembang, oleh karena itu nama warungnya "Mie Kota  Kembang Chinese food & Seafood". Tidak ada karyawan yang bekerja untuk warung Chinese food ini, karena Ibu Sularti sendiri yang menjadi karyawannya Bersama suaminya serta anaknya yang nomer satu. 

Gimanasih menjalani rutinitas dalam usaha ini ? Biasanya Ibu Sularti mulai belanja jam 8 pagi di pasar Nologaten. Beres beres hingga jam 9 dan buka pukul 10. 

Tidak ada strategi khusus yang beliau terapkan dalam berjualan, tetapi ada Kerjasama dengan mitra Gojek,Grab, dan juga beliau bilang Shopee Food ( yang sebentar lagi rilis ) yang artinya bisa menerima pembayaran via Gopay,OVO, dan Shopee pay, tidak hanya uang cash. 

Dikala pandemi seperti ini pengaruh yang dialami UMKM memang sangat berasa, sama halnya seperti yang dirasakan warung Chinese food milik beliau. Karena mayoritas pelanggannya itu Mahasiswa, sedangkan sekarang kita tahu sendiri Mahasiswa pada pulang karena kuliah sampai sekolahpun masih dilaksanakan secara online. 

Oleh karena itu beliau mengejar waktu dengan buka pukul 10.00 hingga tutup pukul 24.00, untuk mengejar kurangnya pendapatan sehari hari yang karena pandemi ini berkurang 40-50 % an. 

Tapi beliau mengatakan dengan adanya Kerjasama dari mitra Gojek,Grab, dan Shopee ini sangat membantu, karena biasanya pada jam makan siang, orang orang kantor kan kebanyakan pesan makan lewat aplikasi. 

Bahkan kadang lebih banyak pesanan yang via aplikasi itu daripada yang offline datang ke warung, cuma dikarenakan ada potongan 20% dari aplikasi ini maka harga di aplikasi online dan offline di warung agak sedikit berbeda, lebih mahal sedikit di aplikasi online. 

Ibu Sularti tidak memasang target penjualan dalam sehari, Cuma beliau berpatokan pada berapa buat belanja, dan nanti ada sisa baru disimpan. Dalam merintis warung Chinese food ini modal yang dikeluarkan untuk sewa tempat, peralatan dan lain lain yang dikeluarkan oleh Bu Sularti hampir 30 jutaan. 

Kemudian rencana kedepannya beliau ingin mengembangkan usaha warung Chinese food miliknya ini jika ada modal yang cukup. Ingin agar tempatnya lebih luas serta lebih strategis seperti pinggir jalan raya utama.

 Kemudian usaha warung Chinese food Ibu Sularti ini kemungkinan juga akan dijadikan turun temurun, beliau bilang "Inginnya nanti warung ini diteruskan oleh anak anak, kita kan belum ngerti nanti gimana pekerjaan mereka masing masing, tapi walau nanti mereka mempunyai pekerjaan tetap, warung ini masih bisa dijadikan usaha meski dipegang atau diurus orang lain. 

Anak anak Bu Sularti yang masih kecil kecil juga menjadi motivasi beliau dalam menjalankan usaha ini, kita tau sendiri biaya yang diperlukan dan harus dipersiapkan untuk anak dimasa mendatang, terutama untuk biaya Pendidikan dan kebutuhan kebutuhan yang lainnya. "Jadi kita harus tetap semangat dan jangan menyerah untuk menjalankan usaha meskipun pandemi seperti ini" ujar Ibu Sularti.

Oiya nih, dalam usaha warung makan seperti ini yang menyediakan kebutuhan pangan kadang harga bahan pokok yang tidak menentu, dan kadang melambung tinggi menjadi masalah yang tidak bisa dihindari. 

Tapi Bu Sularti sendiri menyikapinya dengan mengerem penggunaan, jangan terlalu banyak, ibaratnya dengan takaran yang pas pas saja, agar sesuai dengan harga belanjanya. 

Terakhir ada yang menarik nih, skill usaha memasak Bu Sularti ini otodidak didapatkan saat ia bekerja di Chinese food Bandung, karena ia bilang mau gamau dulu itu harus bisa, jika ada koki utama yang berhalangan hadir atau kekurangan orang didapur.

Nah mungkin itu sedikit hal yang bisa saya tuliskan pada artikel kali ini tentang UMKM warung makan Chinese yang ada di Jl Perumnas. Buat kalian yang penasaran boleh langsung dicoba aja, apalagi range harga menu disini itu kisaran 10-20 ribuan aja loh, cocok banget dikantong Mahasiswa.

Foto bersama Ibu Sularti
Foto bersama Ibu Sularti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun